Jangan Sering Lakukan Engine Brake di Motor, Ini Efek Sampingnya

Muhammad Farhan - Senin, 15 April 2019 | 12:15 WIB

Gunakan engine brake hanya dalam keadaan darurat (Muhammad Farhan - )

GridOto.com – Mengurangi kecepatan motor dengan bantuan mesin atau dikenal dengan istilah engine brake sebaiknya tidak digunakan terlalu sering.

Cara berdeselerasi tanpa rem tersebut hanya bisa dilakukan pada motor bertransmisi manual seperti jenis bebek atau sport.

Dilakukan dengan cara menurunkan gigi tinggi ke rendah secara bertahap, engine brake terbukti dapat menahan laju motor.

“Penggunaan engine brake sebaiknya digunakan saat tertentu seperti melalui jalur turunan panjang atau saat darurat saja,” ujar Zainul Furqon, pemilik bengkel Banewmas Motor kepada GridOto.combdi Pekayon, Jakarta Timur.

(Baca Juga : Cara Mudah Bikin Matic Bebas Gredek, Jangan Malas Lakukan Ini)

Meskipun tidak ada efek langsung yang bisa dirasakan saat engine brake, dalam jangka panjang dapat mengurangi masa pakai komponen di motor.

“Karena ada perpindahan mekanisme yang mendadak dan dipaksa, efek engine brake paling rawan merusak mata gear transmisi, girset serta rantai,” lengkapnya.

youtube.com/motorplus
Deteksi gir aus dari mata gir

Hasilnya mata gear transmisi dan girset akan cepat runcing dan rompal yang diseetai rantai penggerak yang jadi cepat keriting tidak beraturan.

Kalau sudah rusak, efeknya proses ganti gigi jadi sulit masuk dan motor meraung saat digas dan sulit melaju.

(Baca Juga : Bukan Cuma Bikin Aki Tekor, Kebiasaan Bermotor Begini Banyak Ruginya)

Jika rantai dan girset cukup diganti baru dengan mudah, proses perbaikan transmisi perlu bongkar mesin dan cukup lama dan mahal untuk diperbaiki.

Nah makanya sebisa mungkin maksimalkan pemakaian rem depan belakang untuk mengurangi kecepatan saat pemakaian normal.