Mengenal Teknologi Rem, Bukan Sekadar Peranti Pelambat Mobil

Dwi Wahyu R. - Jumat, 5 April 2019 | 15:00 WIB

Ilustrasi pengereman mobil (Dwi Wahyu R. - )

Efeknya, mobil tetap dapat dikendalikan dan jarak pengereman makin efektif.

Daimler AG - Global Communicatio
Rem cakram mobil performa tinggi

(Baca Juga : Tips Mengganti Minyak Rem Mobil, Wajib Perhatikan Hal Ini ya Sob)

EBD

Electronic Brake-force Distribution (EBD) membantu ABS menjalankan tugasnya.

Alat ini akan mendeteksi ban mana yang sudah kehilangan traksi, selanjutnya tenaga pengereman akan diarahkan ke ban yang masih memiliki cengkeraman.

Proses pengereman pun makin stabil karena daya cengkeram di tiap ban menjadi seimbang.

Brake Assist

Anda tak perlu berotot besi untuk mengoperasikan rem sekeras mungkin.

Ketika pedal rem baru saja diinjak dengan cepat, BA alias brake assist serta merta membantu menambah tekanan rem ke titik maksimal–tak perlu sampai injakan penuh.

Tentu saja BA baru aman digunakan jika ada ABS di sampingnya.

Radityo Herdianto
Pengemudi profesional melakukan manuver pengereman mobil dengan dan tanpa ESP® dari Bosch saat uji k

(Baca Juga : Cara Mudah Cek Kebocoran Minyak Rem Mobil, Cuma 3 Langkah Saja)

Stability Control

Sebenarnya stability control  juga menggunakan rem sebagai ujung tombak dalam menjalankan fungsinya.

Ketika mendeteksi ada ketidakberesan stabilitas mobil seperti spin  berlebihan atau melintir, maka sistem ini akan mengatur tenaga mesin.

Dalam hitungan mikrodetik, stability control  langsung mengerem tiap ban dengan tekanan berbeda-beda dengan maksud mengubah arah mobil jika diperlukan.

Jadi, dalam keadaan melintir paling parah pun, tanpa perlu kepiawaian pengemudi sistem ini akan menghilangkan gejala itu dalam sekejap.