Soal Mobil Brand Cina, Honda Prediksi Konsumen Bisa Nombok Banyak Saat Jual Kembali

Dio Dananjaya - Kamis, 28 Februari 2019 | 21:30 WIB

Ilustrasi brand Wuling di pameran GIIAS 2018 (Dio Dananjaya - )

GridOto.com – Beberapa tahun terakhir, sejumlah brand mobil asal Cina mulai masuk pasar Indonesia.

Tak sekadar jualan, mereka coba menawarkan produk yang punya harga terjangkau, fitur canggih, spek teknis unggul, dan beberapa kelebihan yang tak dimiliki merek Jepang.

Lantas gimana komentar Honda dalam menghadapi persaingan melawan mobil brand Cina, seperti Wuling dan DFSK?

Jonfis Fandy, Marketing & Aftersales Service Director PT Honda Prospect Motor, berujar jika pihaknya bukanlah saingan dari mobil Cina.

(Baca Juga : Sekarang Belum Waktunya, Kapan All New Honda Mobilio Akan Hadir?)

“Tidak kok (saingan Honda). Kalau merek Cina sih mereka punya market tersendiri,” katanya di sela-sela acara Honda Mobilio Media Test Drive (28/2/2019).

“Mereka juga masih punya tantangan besar, misalkan tentang purna jual, biaya servis, resale value, dan banyak lagi,” lanjut Jonfis.

Ia juga mengatakan, salah satu faktor yang perlu diperhatikan konsumen sebelum membeli mobil adalah memperhatikan harga jualnya.

“Di situ lah suatu nilai mobil-mobil yang ‘benar’, yang sudah ada bisa terlihat. Kecuali dia punya line-up yang panjang, continue, baru itu beda,” terangnya.

(Baca Juga : Wah, Honda Mobilio Model Lama Masih Tersedia dan Ada Diskon Rp 20 Juta!)

Jonfis mengilustrasikan, pemilik mobil Cina yang berniat melakukan tukar tambah mobilnya bakal kesulitan.

Soalnya harga baru mobil Cina sudah berada di bawah mobil Jepang, harga bekasnya diprediksi akan jauh berada di bawah saat dijual.

“Mobil Cina itu kalau ingin tukar tambah larinya ke mana? Mungkin ke merek Cina lagi. Sebab kalau dia beli sekarang Rp 160 juta, ketika dijual berapa?” imbuhnya.

“Lalu saat pindah (tukar-tambah) ke mobil Jepang, bakal nombok banyak. Kan malah rugi,” pungkas Jonfis.