Ini Perbedaan Teknis Transmisi Nissan Livina Terbaru Vs Model Lama

Ryan Fasha - Selasa, 19 Februari 2019 | 22:06 WIB

all new nissan livina resmi di luncurkan (Ryan Fasha - )

Transmisi otomatis dengan torque converter akrab dipanggil transmisi otomatis konvensional.

Torque converter memiliki peran sebagai pembeda dengan transmisi manual, menjadi koplingnya transmisi otomatis sehingga pengemudi tidak perlu menginjak pedal kopling di transmisi otomatis.

Ryan/GridOto.com
pengoprasian tuas transmisi matic all new nissan livina

(Baca Juga : Jadi Kembaran Mitsubishi Xpander, Bagaimana Layanan Aftersales All New Livina?)

Torque converter memanfaatkan tekanan oli dari valve body yang akan menggerakkan input shaft dari transmisi otomatis yang menggerakkan laju mobil.

Selain itu, transmisi otomatis konvensional rasio gigi dibuat oleh planetary gear atau roda gigi planet kalau diterjemahkan dalam bahasa Indonesia.

Disebut seperti ini karena kombinasi roda giginya yang menyerupai pergerakan planet dan matahari.

Satu set planetary gear terdiri atas satu gigi cincin, satu gigi matahari, umumnya 3 atau 4 pinion, dan carrier sebagai pengikat gigi pinion.

Umumnya pada transmisi otomatis konvensional 4-speed terdapat dua set planetary gear yang bekerja sama menciptakan rasio gigi, dari gigi 1, 2, 3, 4 dan mundur.

Rianto Prasetyo
Nissan Livina VL 2019

(Baca Juga : Cara Mematikan Fitur Traction Control Pada Nissan Livina Terbaru)

Transmisi CVT menggunakan sepasang puli (drive pulley dan driven pulley) yang dihubungkan oleh sebuah belt atau sabuk baja.

Kedua puli yang terhubung sabuk baja ini bisa membesar dan mengecil (bergerak ke kiri atau ke kanan) berdasar perintah komputer sesuai dengan putaran mesin dan laju mobil.

Perubahan kedua puli ini membuat diameter sabuk ikut berubah.

Diameter sabuk tersebut yang menjadi rasio gigi di transmisi CVT sehingga rasio gigi sangat luas dibandingkan dengan transmisi konvensional yang rasio giginya memiliki tingkatan.