Soal Motor Boleh Masuk Tol, BMW Motorrad Sebut Harus Ada Pembatasan Kapasitas Mesin

Dio Dananjaya - Senin, 18 Februari 2019 | 13:00 WIB

Ilustrasi pengendara motor melewati jalan tol di Malaysia (Dio Dananjaya - )

 

GridOto.com – Isu soal motor boleh masuk tol masih ramai jadi perbincangan.

Wacana ini terdengar setelah Ketua DPR, Bambang Soesatyo, mengatakannya beberapa waktu yang lalu.

Menanggapi hal ini, Joe Frans, CEO PT Maxindo Moto Nusantara (MMN), akan mendukung kebijakan tersebut.

“Saya sih support saja asal masih ada hal positifnya,” katanya saat ditemui GridOto.com (16/2/2018).

(Baca Juga : BMW Motorrad Mulai Main Skuter, C400X Siap Jadi Backbone Baru Gantikan G310GS?)

Meski begitu, Joe kasih pendapat, menurutnya harus ada pembatasan kapasitas mesin sebelum motor diperbolehkan masuk tol.

“Kalau untuk tol ini, menurut pengalaman saya dari negara-negara lain, itu hanya motor ber-cc besar yang boleh masuk tol,” ujarnya.

Ia mengatakan, sebagai jalan bebas hambatan, kendaraan yang melewati tol harus bisa mencapai kecepatan tertentu.

“Jadi enggak mungkin kita perbolehkan kendaraan 125 cc yang top speed-nya enggak sampai 100 km/jam, saya pikir tidak bijaksana,” imbuh Joe.

(Baca Juga : Sudah Tersohor, Ini Model Terlaris BMW Motorrad di Indonesia)

“Terus kendaraan yang ber-cc kecil ini kalau disatukan dengan yang ber-cc besar malah kasihan. Rentan kecelakaan, sekaligus bisa overheat untuk mengimbangi yang lain,” lanjutnya.

Sementara soal persiapan motor boleh masuk tol, menurutnya tidak perlu dibikin rumit.

“Kalau moge tak perlu persiapan khusus, jadi bisa dianggap mereka seperti kendaraan roda empat. Jadi tidak perlu diberikan jalur khusus atau gimana,” jelas Joe.

“Bayarnya juga hampir sama dengan roda empat karena mereka memakai jalur dan fasilitas yang sama dengan mobil,” sambungnya.

“Jadi hitungnya dari cc saja, misal minimal 250 cc yang bisa masuk. Enggak perlu persiapan khusus, bisa langsung dipakai. Karena persepsinya harus disamakan dengan kendaraan roda empat,” tutupnya.