GridOto.com - Dalam mengemudi dimanapun pasti membutuhkan jarak aman dengan kendaraan di depan untuk menghindari kecelakaan.
Soal jarak aman mengemudi pastinya butuh penjelasan dari instruktur mengemudi berpengalaman.
Instruktur safety driving pastinya paham betul soal mengemudi dengan baik dan benar.
Jarak aman mengemudi tidak hanya berlaku di jalan tol.
Ini juga berlaku di jalan raya atau jalan umum.
(Baca Juga : Video 6 Fitur Berguna Buat Mengemudi Saat Hujan dari GridOto Tips)
Hal ini diungkapkan oleh Jusri Pulubuhu sebagai pendiri dan instruktur Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC).
Saat GridOto.com berkesempatan berbincang-bincang soal jarak aman berkendara di jalan raya.
"Untuk di jalan raya, pengemudi harus lebih ekstra hati-hati. Ini karena jalan raya tidak hanya dilewati oleh mobil, motor yang jumlahnya semakin banyak juga harus diperhatikan," ucap Jusri Pulubuhu.
Dirinya menggungkapkan, motor yang saat ini sering selap-selip menjadi kendala untuk menentukan jarak aman mengemudi.
"Bila standar patokkannya berkisar 3 detik dari kendaraan di depan, sulit diterapkan di jalan raya perkotaan yang sangat padat," tambahnya.
(Baca Juga : Waspadai Gejala Microsleep Ketika Mengemudi di Jalan Tol Jarak Jauh)
Kecepatan yang konstan dan tidak terlalu dekat dengan kendaraan lain di depan menjadi kunci agar bisa menjaga jarak aman.
Di jalan raya, hindari juga mengemudi dengan zig-zag karena bila jalan sedikit padat maka senggolan dengan motor bisa saja terjadi bila kurang berhati-hati.
Konsentrasi mengemudi juga patut diperhatikan.
"Sering kali banyak mengemudi sambil melihat GPS, menelepon, bahkan mengetik sehingga tidak memperhatikan jarak aman dengan kendaraan di depan. Hindari kebiasaan ini" wantinya.
Dan saat jalan diguyur hujan juga perlu diperhatikan.
Terlebih saat hujan baru mengguyur, keadaan ini ban akan licin.
Ada baiknya, tambahkan jarak aman dengan kendaraan di depan.