Sering Kejadian Bocah Tewas Terkunci di Dalam Mobil, Indonesia Kurang Sadar Keamanan

Taufiq JF Putra - Selasa, 23 Oktober 2018 | 13:30 WIB

Ilustrasi anak terkunci di dalam mobil (Taufiq JF Putra - )

GridOto.com - Beberapa hari lalu ada seorang bocah meninggal karena terkunci di dalam mobil, kejadian seperti ini sering terjadi, apalagi di Indonesia.

Oleh karena itu, Jusri Pulubuhu, Founder Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC) menilai Indonesia masih kurang dalam hal kesadaran keamanan.

Jusri memberi contoh, di Amerika jika polisi patroli melihat ada anak kecil sendirian di dalam mobil, orang tua anak tersebut akan ditilang, bahkan ditahan.

(BACA JUGA: Bocah Tewas Terkunci di dalam Mobil, Ini Pentingnya Cek Kendaraan Sebelum Ditinggal Parkir )

"Misalnya orang tuanya parkir sebentar untuk sekadar mengambil uang di ATM, mereka tetap akan ditilang dan ditahan," ujar Jusru kepada GridOto.com.

"Kenapa ditahan, karena negara itu aturan-aturan mengenai safety sudah jelas," sambungnya.

"Mereka masyarakatnya mayoritas sudah paham tentang safety. Jadi kalau ada semacam itu, dianggap keteledoran dan pelanggaran, sehingga tindakan hukum bisa diambil," jelasnya.

Sedangkan di Indonesia, jika terjadi seperti itu tidak bisa diambil tindakan hukum.

(BACA JUGA: 'Mobil Alfabet' Bocah 7 Tahun Asal Indonesia Dapat Emas di Jepang? )

Jusri menganggap hal itu karena sosialisasi dan edukasi mengenai safety awareness tentang keselamatan sangat kurang di Indonesia.

"Jadi kalau mau meninggalkan anak-anak di dalam mobil untuk waktu beberapa saat, pastikan situasi aman, artinya ada penjaga atau security di sekitar parkir tersebut," terangnya.

"Lalu pastikan kaca terbuka, tapi yang paling bijak adalah membawa anak tersebut turun," tutupnya.