GridOto.com-Perluasan biodiesel 20% atau biodiesel B20 sudah diresmikan oleh pemerintah pada akhir Agustus 2018.
Biodiesel B20 adalah bahan bakar diesel campuran minyak nabati 20% dan minyak bumi (petroleum diesel) 80%.
Truk mesin diesel merupakan salah satu konsumen terbesar bahan bakar biodiesel B20 ini.
Nah, ada beberapa hal yang wajib diantisipasi oleh pemilik atau pengusaha yang mengandalkan truk mesin diesel sebagai armadanya.
"Truk lama yang tidak dilengkapi water separator mesti segera dipasang, ini karena sifat biodiesel yang mengikat air sehingga bisa mengakibatkan air tersedot ke ruang bakar," jelas Kyatmaja Lookman, Chief Executive Officer PT Lookman Djaja yang bergerak di bisnis logistik dengan armada ratusan truk bermesin diesel saat dihubungi GridOto.com (7/9).
(BACA JUGA: Biodiesel B20 Bikin Filter Bahan Bakar Cepat Kotor? Ini Tandanya)
Kalau air sampai terisap ke dalam mesin bisa menyebabkan mesin jebol.
Water separator ini berfungsi memisahkan air yang terkandung dalam bahan bakar diesel.
Umumnya truk yang diproduksi di bawah 2016 umumnya belum dibekali water separator ini.
"Pihak Agen Pemegang Merek (APM) menjamin truk keluaran 2016 ke atas aman menggunakan biodiesel B20," lanjut Ketua Kompartemen Angkutan Darat Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) ini.
Hal kedua yang mesti diperhatikan adalah membersihkan tangki truk dan bus yang dimiliki para pengusaha.
(BACA JUGA: Biodiesel B20, Waspada Dampaknya Pada Komponen Ini!)
Ini karena biodiesel B20 memiliki sifat detergensi yang tinggi sehingga akan membersihkan kotoran-kotoran (sisa residu) dan sulfur yang terdapat pada tangki bahan bakar.
Bahayanya, kotoran yang rontok ini bisa terisap dan menyumbat filter bahan bakar.
Jika banyak kotoran yang mengendap di filter bahan bakar bisa menyebabkan pasokan bahan bakar menjadi berkurang.
Efek terburuknya, tumpukan kotoran yang terlalu banyak di filter dapat membuat mobil mogok.
"Cek filter bahan bakar di awal Oktober ini, kotoran-kotoran dari tangki bahan bakar ini berpotensi memampatkan filter bahan bakar," terang pemegang gelar MBA dari University of Technology Sydney ini.
(BACA JUGA: Biodiesel B20, Ini Dampaknya pada Mesin Diesel Modern)
Kyatmaja juga menyarankan untuk melakukan penggantian filter bahan bakar lebih cepat alias tidak lagi berpatokan pada jadwal penggantian rutin.
"Misalnya biasa ganti di 20.000 km, jadikan saja penggantiannya di 15.000 km atau bahkan 10.000 km," lanjut pria asal Surabaya, Jawa Timur ini.
Hal lain yang mesti dilakukan para pengusaha pemilik armada truk dan bus adalah memperhatikan potensi timbulnya karat atau korosi di tangki bahan bakar.
"Biodiesel B20 memiliki kandungan nabati yang bisa mengikat mengikat air dan kandungan air ini juga bisa menyebabkan tangki bahan bakar terserang korosi," ucap Kyat, sapaan akrabnya.
(BACA JUGA: Biodiesel B20, Faktor Ini yang Jadi Penyebab Kekhawatiran)
Terakhir, soal masa berlaku Biodiesel B20.
"Biodiesel B20 memiliki masa expired karena terdapat kandungan nabatinya," terang Kiat lagi.
Masih menurut Kyat, biodiesel B20 yang expired atau habis masa berlakunya akan mengental sehingga menyebabkan pembakaran di dalam mesin tidak maksimal dan menyebabkan kerak di ruang bakar.