Sulit Penetrasi di Indonesia, Hankook Andalkan 92 Persen Pasar Ekspor

Naufal Shafly - Jumat, 13 Juli 2018 | 10:51 WIB

Pabrik Hankook di Cikarang, Jawa Barat. (Naufal Shafly - )

GridOto.com - PT Hankook Tire Indonesia pada 2013 silam meresmikan pabrik mereka di Indonesia, tepatnya di Cikarang, Jawa Barat.

Berfokus pada produksi ban mobil, di pabrik seluas 60 hektare tersebut, Hankook mampu memproduksi 32 ribu ban per hari atau sekitar 12 juta ban tiap tahunnya.

Dari hasil produksi tersebut, Hankook masih bergantung pada pasar ekspor ketimbang penjualan di dalam negeri.

Hal tersebut dibuktikan dari distribusi produk ke luar negeri yang mencapai 92 persen, sedangkan 8 persen sisanya untuk pasar domestik.

(BACA JUGA: Honda HR-V Tambah Seksi Pakai Wide Body Kit dan Air Suspension)

Jika diperinci, pembagian distribusi PT Hankook Tire Indonesia per wilayah adalah Amerika Selatan dan Amerika Utara (48,4%), Asia Pasifik (23%), Eropa (16%), Indonesia (8%) Korea (0,2%), dan sisanya distribusi ke produsen kendaraan (4,5%). 

Theonanta Pardede, Supervisor/Marketing Strategy Team Asia Pacific Division PT Hankook Tire Indonesia mengatakan, hal tersebut dikarenakan ketatnya persaingan di Indonesia.

"Tidak bisa dipungkiri, salah satunya juga karena kita masih pemain baru di Indonesia," ujar pria yang akrab disapa Theo tersebut.

Selain itu, tantangan lain yang harus dihadapi Hankook adalah sulitnya melakukan penetrasi di pasar domestik, dikarenakan barang dari pabrik tidak dapat langsung dijual kepada konsumen dan harus melalui distributor.

(BACA JUGA: Selain Jago Geber Motor, Dani Pedrosa Juga Lihai Nyetir Mobil F1 Loh, Tonton Nih Videonya!)

"Jadi sistemnya itu harus dari pabrik, ke distributor, ke toko, lalu ke konsumen," kata Theo.

Guna meningkatkan penjualan domestik serta memperkenalkan diri ke konsumen, PT Hankook telah melakukan berbagai cara, salah satunya dengan cara bekerja sama dengan Agen Pemegang Merek (APM).

Saat ini, Hankook telah bekerja sama dengan PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) dan PT Astra-Daihatsu Motor (ADM).

"Produsen mobil juga memang masih melakukan audit ataupaun inspeksi terhadap produk kita, dan mereka juga melihat di pasar bagaimana respons masyarakat terhadap produk kita. Itu yang jadi tantangan kita," ujarnya.