Sisa Bensin Ribuan Liter dari Balapan Nasional IRS Siapa yang Menampung? Ini Jawaban Panitia

Niko Fiandri - Rabu, 11 Juli 2018 | 14:34 WIB

Segel dispenser saat mobil tangki Pertamax Turbo masuk ke sirkuit Sentul (Niko Fiandri - )

GridOto.com - Tiap seri balap nasional IRS butuh bensin Pertamax Turbo ribuan liter. 

Pertamax Turbo jadi bahan bakar resmi untuk balap IRS yang semua putaran digelar di sirkuit Sentul.

Motor pembalap yang tidak menggunakan Pertamax Turbo akan kena diskualifikasi.

Tiap seri IRS disediakan 6 kiloliter atau 6.000 liter Pertamax Turbo yang dibawa mobil tangki resmi dari Pertamina.

(BACA JUGA: Di MotoGP Jerman, Valentino Rossi Cemburu Kepada Pembalap Tuan Rumah)

Penggunaan bensin maksimal untuk tiap seri IRS 4,3 kiloliter atau 4.300 liter.

Berarti ada sisa sekitar 1,7 kiloliter atau 1.700 liter yang enggak terpakai tiap seri IRS.

"Sisanya enggak boleh diapa-apain. Dispenser disegel lagi dan dikirim ke SPBU Margonda (Depok, red)," bilang Eko Ryanto dari IndoSpeed, promotor IRS kepada GridOto.com, Rabu (11/7/2019).

Eko yang bertanggung jawab mengatur suplai bahan bakar untuk motor balap peserta IRS juga menyebutkan ada aturan lain supaya bensin enggak menyebar sembarangan.

"Bensin yang sisa enggak boleh dikasih ke siapapun. Termasuk larangan memberikan kepada tim balap yang sering alasannya untuk stok di bengkel," beber Eko yang berkantor di Lebak Bulus, Jakarta Selatan.

Prosedur panitia balap nasional IRS juga punya cara untuk menjaga kualitas bensin sejak awal datangnya mobil tangki pengangkut Pertamax Turbo ke sirkuit.

"Mobil tangki datang subuh Sabtu. Kondisi dispenser masih disegel," kata Eko kepada GridOto.com.

Segel dispenser dibuka dengan disaksikan perwakilan tim dan panitia.

"Perwakilan dari tim balap yang datang melihat segel dibuka, silakan bisa diambil sample untuk diuji," kata Eko yang tinggal di Serang, Banten.

Selain prosedur di atas, ada lagi aturan yang diterapkan IndoSpeed untuk menjaga kualitas bensin.

"Bensin dari tangki hanya dikeluarkan untuk motor peserta IRS," tutup Eko.