Suku Bunga Acuan Naik, Adira Finance Tidak Mau Terburu-buru

Muhammad Ermiel Zulfikar - Sabtu, 7 Juli 2018 | 13:45 WIB

Para petinggi dari Adira Finance dan Asuransi Jiwa Manulife meresmikan program Primajaga 100 Adira Finance (Muhammad Ermiel Zulfikar - )

GridOto.com - Keputusan Bank Indonesia (BI) menaikkan suku bunga acuan menjadi 5,25 persen atau 100 basis poin (bps) cukup berdampak pada industri pembiayaan dalam negeri.

Di sisi lain, PT Adira Dinamika Multi Finance (Adira Finance) mengaku belum akan menaikkan suku bunga pembiayaannya dalam waktu dekat ini.

Saat ini, rata-rata bunga pembiayaan untuk sektor otomotif di anak usaha Bank Danamon itu umumnya masih standar.

"Kami masih lihat-lihat dulu terhadap suku bunga perbankan perubahannya kira-kira seperti apa, kan tidak semua tiba-tiba langsung naik," ujar Hafid Hadeli, Direktur Utama Adira Finance, Kamis (5/7/2018).

(BACA JUGA: Gelar Halalbihalal, DCC Gebrak Kota Depok)

"Seperti mobil kira-kira 5 persen satu tahun, untuk motor kurang lebih satu tahun 15 persen," lanjutnya saat berada di Kuningan, Jakarta Selatan.

Meski begitu, dampak kenaikan suku bunga terhadap pembiayaan tidak terlalu berpengaruh khusunya untuk roda dua.

Namun, kenaikan suku bunga akan berdampak pada pembiayaan roda empat.

"Karena motor itu kan kalau 1 persen itu kurang lebih angsurannya Rp 6.000 sampai Rp 7.000 satu bulan, jadi enggak terlalu berpengaruh sih," ucap Hafid lagi.

"Sektor mobil mungkin sedikit akan terpengaruh, mobil itu bisa ratusan ribu per bulannya," lanjut Hafid seraya menjelaskan.

"Mungkin lebih sedikit sensitif terhadap suku bunga," tutupnya.