Tetapi, ia menjelaskan, melepaskan kopling tesebut jangan terlalu kasar, karena bisa membuat roda penggerak terkunci sehingga kendaraan bisa tergelincir atau yang lebih parah bisa terguling.
Jika cara tersebut masih belum efektif untuk meredam kecepatan kendaraan, Jusri menyarankan pengendara untuk mencari objek-objek yang dapat menghambat laju kendaraan.
"Kalau kecepatan masih tinggi, bisa masuk ke jalur penyelamat, tapi kalau ada. Kalau gak ada, cari objek-objek yang bisa menghentikan laju percepatan mobil, seperti gundukan pasir, semak-semak, tebing, pagar, sawah," jelasnya.
"Tapi caranya jangan ditabrakkan secara frontal, serempetin," ucap Jusri.
(BACA JUGA: Biar Mirip Ducati 1098 Enggak Cukup Permak Bodi, Ada Ramuan Lain Juga Nih)
Untuk meminimalisir kemungkinan rem blong, Jusri juga menyarankan, khususnya untuk kendaraan niaga, jangan terlalu sering menginjak tuas rem.
"Jangan sedikit-sedikit pakai rem kaki, terutama untuk angkutan barang. Rem kaki ini tidak direkomendasi," ujarnya.
"Mereka (produsen) sudah menyediakan rem-rem yang tidak selalu rem kaki, mereka sudah punya exhaust brake, atau retarder, yang pengeremannya itu hampir sama dengan engine brake di mobil-mobil kecil," tutupnya.