HFD 2018: Josnya Kulineran di Rumah Makan Bu Gandos, Pacitan

Trybowo Laksono - Senin, 18 Juni 2018 | 18:55 WIB

(Trybowo Laksono - )

GridOto.com &ndash Ketika sedang berlibur seperti di Holiday Fun Drive (HFD) 2018 ini, kuliner selalu jadi daftar yang tak pernah saya lewatkan.

Termasuk saat di Pacitan, Jawa Timur, saya mengincar rumah makan yang sudah lama saya dengar kesohorannya, Rumah Makan Bu Gandos.

Terletak di pinggir Jalan Raya Pacitan Solo KM 5, saya tak kesulitan mencari rumah makan (RM) yang di plang namanya bertuliskan &lsquoWarung Makan Sari Laut Bu Gandos&rsquo ini.

Letaknya di pinggir tebing, dengan pemandangan samudra hindia sebagai latar belakang.

Trybowo Laksono
Antrean sudah dimulai di pintu masuk

Tapi di dalam, ketika saya datang hampir semua meja terisi penuh oleh pengunjung yang lahap menyantap makanan.

Antrean sudah dimulai sejak memilih menu yang disediakan, karena RM Bu Gandos menganut sistem pembayaran langsung saat memesan makanan di etalase-kasir.

Total ada 3 lantai yang kesemuanya menurun ke bawah.

Ketiga lantai itu baru terlihat ketika sudah masuk ke dalam rumah makannya.

Menu yang saya pilih adalah menu rekomendasi di RM Bu Gandos, yaitu Sate Ikan (Tuna), Gulai Ikan (Tongkol), Urap, dan tentu saja nasi Tiwul.

Semua menu ikan itu terasa sangat segar, seperti baru saja diambil dari samudra hindia.

Trybowo Laksono
Menu favorit saya. Sate Ikan!

Penggunaan nama sate terasa tepat karena memang ikan itu sudah dipotong-potong menjadi 3 potongan daging dalam satu sate, bukan dalam bentuk ikan bakar utuh.



Rasanya paduan antara manisnya ikan segar dengan gurihnya bumbu yang saya duga mengandung cabai, bawang, kunyit, kecap, dan rempah rahasia lainnya.

Sedangkan Gulai Tongkolnya, berbeda dengan kebanyakan gulai kambing  ala Solo yang sering saya santap.

Gulai Tongkol di RM Bu Gandos ada rasa asam yang menyegarkan, tidak dominan manis kecap seperti gulai kambing.

Trybowo Laksono
Nasi Tiwul, Gulai Ikan, Sate Ikan, dan Urap. Joss


Lalu nasi Tiwul yang berbahan dasar singkong itu, jelas berbeda rasanya dari nasi biasa.

Tawar dengan sedikit manisnya singkong, nasi Tiwul terasa lebih mengenyangkan dibanding nasi biasa.

Tidak ada yang berlebihan di makanan yang saya pesan, pedasnya, manisnya, segarnya, semuanya pas di lidah.

(BACA JUGA: Asyiknya mencoba ‘Jalur Reli’ Pacitan bersama Ertiga di HFD 2018)

Tak heran jika salah satu pramusaji mengatakan bahwa dengan buka dari jam 6 pagi sampai jam 6 malam, rumah makan ini selalu ramai diserbu pengunjung.

Harganya? Termasuk ramah kantung Sate Ikan Rp 10 ribu/tusuk, Gulai Ikan Rp 15.000/mangkuk, Urap Rp 6 ribu/piring.

Jika suatu saat saya ke Pacitan lagi, saya akan kembali ke rumah makan ini. Joss Gandoss!