Cara Mengerem Motor yang Benar dalam Keadaan Darurat

Luthfi Anshori - Rabu, 21 Maret 2018 | 16:36 WIB

Rem ducati supersport (Luthfi Anshori - )

GridOto.com - Malang tak dapat ditolak, untung tak bisa diraih. 

Bagi para para bikers, peribahasa tersebut bisa saja jadi relevan. 

Misalnya ketika sedang asyik riding, ada suatu insiden yang berpotensi menimbulkan kecelakaan. 

Contoh, tiba-tiba pengendara di depan mengerem secara mendadak, sementara motor kita sedang melaju kencang. 

Mau tidak mau harus lakukan hard brake. Kalau caranya benar tidak jadi soal. 

Yang bahaya adalah ketika kita melakukan hard brake dalam keadaan panik. 

(BACA JUGA: 5 Faktor yang Bisa Bikin Garansi Motor Honda Kamu Gugur

Oleh karena itu perlu teknik pengereman yang benar dan reaksi tubuh yang tepaf ketika bikers menghadapi situasi seperti itu. 

Apa saja?

1. Pastikan posisi motor lurus, agar pengereman maksimal dan mengurangi risiko ban selip. 

2. Gunakan kombinasi rem depan dan belakang, dengan bobot 75 persen pengereman di cakram depan dan 25 persen di rem belakang. 

3. Geser berat badan sejauh mungkin. Anda harus menggeser bokong kembali ke jok, sembari menggenggam erat setang agar tidak tergelincir ke depan.

4. Jika roda belakang terkunci, biarkan saja. Penelitian menunjukkan dalam situasi panik, pengendara yang melepaskan roda belakang yang terkunci juga akan melepaskan tuas rem depan. 

5. Manfaatkan fungsi engine brake. Tarik tuas kopling (jika motor manual)  dan sambung dengan menurunkan gigi rendah.