Kisah Lampu Lalu Lintas Hijau Yang Tak Pernah 'Merah' Zaman Presiden Soeharto Dulu

Vincensia Enggar Larasati - Kamis, 4 Januari 2018 | 08:55 WIB

Ilustrasi gambar pengawalan Presiden Soeharto (Vincensia Enggar Larasati - )

GridOto.com- Pengawalan RI 1 menjadi hal utama untuk keselamatan seorang presiden dalam menjalankan aktivitasnya.

Bagi Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) hal itu menjadi tugas dan tanggung jawab yang besar.

Kali ini GridOto.com mengajak kembali mengingat dedikasi paspampers di era Presiden Soeharto.

Memastikan kendaraan yang ditumpangi Presiden Soeharto dapat melaju dengan aman dan nyaman apalagi jika berada di kemacetan.

(BACA JUGA: Bikin Kagum! Begini Aksi Paspampers Kawal Mobil Jokowi Saat Terjebak Macet, Lihat Videonya )

Dilansir dari Kompas.com, Maliki Mift menyimpan kenangan berarti selama mendampingi Presiden ke-2 RI Soeharto pasca-lengser pada 1998.

Ia memang diperintahkan Kepala Staf Angkatan Darat kala itu untuk menjadi pengawal khusus Soeharto.

Kesan tersebut ia tulis dalam salah satu bab di buku berjudul Soeharto: The Untold Stories (2011).

Pak Harto, begitu Maliki menyebut Soeharto, kerap mendapat pandangan miring selama memimpin Indonesia. Namun, ia mendapati sisi lain Soeharto yang jarang terekspos, yakni kesederhanaan.

(BACA JUGA: Mau Beli Motor Ducati? Simak Dulu Daftar Varian dan Harganya)

Salah satunya yakni soal pengawalan. Soeharto sangat anti dikawal setelah tak lagi menjadi presiden. Padahal, hak mendapat pengawalan dari polisi masih melekat kepada mantan presiden.

"Tetapi begitu satgas polisi datang dan mengawal di depan mobil kami, Pak Harto mengatakan, 'Saya tidak usah dikawal. Saya sekarang masyarakat biasa. Jadi kasih tahu polisinya'," tulis Maliki dalam buku tersebut, menirukan ucapan Soeharto waktu itu.

Maliki mencoba memahami keinginan Soeharto, namun ia tetap merasa pengawalan sangat penting. Ia pun memutar otak, mencari cara agar Soeharto tetap dikawal namun tanpa terlihat.

Akhirnya Maliki meminta polisi mengawal di belakang saja, bukan di depan untuk membuka jalan.

(BACA JUGA: Ini Mobil Langka Asal Indonesia, Cuma Ada 30 Unit)

Jika jalanan macet, barulah petugas pengawal maju ke depan.

"Namun, tetap saja Pak Harto mengetahui siasat itu. Beliau pun bertanya, 'itu polisi kenapa ikut di belakang? Tidak usah'," kata Maliki.

Hari berikutnya, ide baru melintas di benak Maliki.

Ia meminta pihak kepolisian agar tidak lagi mengawal mobil Soeharto.
 
Sebagai gantinya, ia akan berkoordinasi dengan petugas lewat radio.

Jadi, setiap kali mobil Soeharto melewati lampu lalu lintas, petugas harus memastikan lampu hijau menyala.

Kalau lampunya merah, harus berubah menjadi hijau.

(BACA JUGA: Berkunjung ke Ducati Indonesia Flagship Store, Terbesar di Dunia Sob!)

Akhirnya, hari itu, Soeharto berangkat tanpa pengawalan polisi.

Setiap kali melewati lampu lalu lintas di persimpangan, lampu hijau selalu menyala agar mobilnya tidak berhenti menunggu rambu berganti.

Namun, lagi-lagi Soeharto mengendus keanehan.

Ia mempertanyakan mengapa setiap persimpangan yang ia lewati tidak pernah ada lampu merah.

Ia pun menegur Maliki agar jangan memberitahu polisi untuk mengatur lalu lintas.

(BACA JUGA: Cara Aman Melewati Tanjakan Menggunakan Mobil)

"Sudah, saya rakyat biasa. Kalau lampu merah, ya biar merah saja," ujar Pak Harto, sebagaimana ditulis Maliki.

Maliki, saat itu, hanya terdiam dengan perasaan malu.

Pada 3 Januari 2018, Paspampres tepat berusia 72 tahun.

Di usia yang tak lagi muda, segudang cerita menarik menyertai kerja Paspampres selama ini.

Nah, itulah cerita Paspampres era Presiden Soeharto.

Gimana sob, jadi tambah pengetahuan kan?

 
Artikel Ini Sudah Tayang di Kompas.com Dengan Judul Cerita Paspampres Soeharto dan Lampu Hijau yang Tak Pernah "Merah"...