Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

Akhirnya Paham, Ini Alasan Jalan Tol Menggunakan Perkerasan Aspal atau Beton

Naufal Nur Aziz Effendi - Jumat, 10 November 2023 | 15:00 WIB
perkerasan jalan tol di Indonesia ada yang aspal dan beton
dok. BPJT
perkerasan jalan tol di Indonesia ada yang aspal dan beton

GridOto.com - Jalan tol di Indonesia umumnya mengusung dua jenis perkerasan utama, yaitu aspal dan beton.

Perkerasan jalan tol tersebut punya karakteristik masing-masing, contohnya aspal yang terkesan fleksibel sedangkan beton terasa kokoh.

Nah yang menjadi pertanyaan, apa saja alasan yang menentukan jalan tol akan dibangun menggunakan perkerasan aspal atau beton?

Menurut Dwimawan Heru, Ex Corporate Communication & Community Development Group Head PT Jasa Marga (Persero) ada sejumlah faktor yang menentukan tipe perkerasan jalan tol.

Baca Juga: Ini Jenis Barrier di Jalan Tol, Ada yang Kuat Menahan Beban Sampai 13 Ton

"Penentuan jenis permukaan rigid (beton) atau fleksibel (aspal) dalam konstruksi jalan tol, didasarkan pada perencanaan atas beban lalu lintas yang akan dilayani oleh suatu jalan tol selama usia layanannya," ujar pria yang akrab disapa Heru ini saat dihubungi GridOto beberapa waktu silam.

Selain lalu lintas, kondisi tanah di sekitar area jalan tol juga memainkan peran penting dalam menentukan jenis perkerasan.

"Penentuan material berdasarkan dari kondisi tanah di sekitar daerah jalan tol yang dibangun. Jika traffic yang dilayani tinggi, maka direkomendasikan menggunakan tipe perkerasan beton," katanya.

Menurut Heru, perkerasan aspal dan beton memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing.

Baca Juga: Ini Jenis Barrier di Jalan Tol, Ada yang Kuat Menahan Beban Sampai 13 Ton

"Perkerasan beton, misalnya, memiliki keunggulan dalam menahan beban kendaraan berat dan ketahanan terhadap banjir atau genangan air. Namun, warnanya yang monoton dan biaya pemeliharaan yang tinggi serta waktu perbaikan yang lama menjadi kelemahannya," ungkapnya.

Di sisi lain, aspal memberikan kenyamanan ekstra bagi pengemudi, terutama untuk kendaraan dengan beban ringan. Kemudahan perbaikan di bagian yang rusak tanpa perlu seluas beton menjadi salah satu keunggulan aspal.

"Meski begitu, kelemahan aspal mencakup ketahanan yang kurang optimal terhadap genangan air dan banjir, serta perlunya perataan kontur tanah sebelum pembangunan," jelasnya.

Meskipun memiliki kelebihan dan kekurangan, baik aspal maupun beton dianggap setara oleh Jasa Marga dalam hal ketahanan ban kendaraan yang melintas.

"Sebab setiap pabrik ban telah menguji daya tahan produk bannya di beragam permukaan termasuk aspal maupun beton. Jadi agar permukaan ban tidak cepat habis, lakukan perawatan kendaraan yang tepat yang dibarengi dengan pengaplikasian gaya mengemudi yang aman" terang Heru.

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
yt-1 in left right search line play fb gp tw wa