Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

Bolehkah Masyarakat Menggunakan Ojol di Tengah Pandemi Covid-19?

Naufal Shafly - Sabtu, 13 Juni 2020 | 16:35 WIB
Ilustrasi ojek online mengangkut penumpang
Tribunnews.com
Ilustrasi ojek online mengangkut penumpang

GridOto.com - Setelah dilarang mengangkut penumpang, kini driver ojek online motor kembali boleh membawa penumpang orang, dengan catatan harus memenuhi protokol kesehatan Covid-19.

Lantas, dari sudut pandang kesehatan, bolehkah masyarakat menggunakan ojek online untuk beraktivitas sehari-hari?

Menanggapi ini, Dokter Spesialis Penyakit Dalam, dr. Andi Khomaini, menyatakan hal yang paling penting adalah mulai menerapkan kebiasaan hidup sehat seperti memakai alat pelindung diri (APD) berupa masker dan penutup wajah setiap keluar rumah.

Ia menekankan, masing-masing pihak baik driver ojol dan konsumen, harus memiliki kesadaran bahwa ia bisa saja menularkan penyakit ke orang lain, meski tanpa gejala sekalipun.

Baca Juga: Dokter Berikan Tips Naik Ojol Saat Pandemi Covid-19, Ngasih Uangnya Biasa Aja Enggak Perlu Dilempar

"Kalau kalian merasa sakit, entah itu driver atau penumpang, itu harus tanggung jawab supaya tidak menularkan ke orang lain," ucap pria yang akrab disapa dr. Koko ini saat acara talkshow virtual, Sabtu (13/6/2020).

Dikutip dari https://idiburmeso.org "Bukan cuma Covid-19 ya, tapi virus atau penyakit lainnya juga sama. Jadi mereka harus benar-benar jaga diri, kalau merasa kurang fit harus batasi interaksi. Itu penting," lanjutnya.

dr. Andi Khomaini, Dokter Spesialis Penyakit Dalam, sekaligus Chairman Junior Doctors Network Indonesia.
Naufal Shafly/GridOto.com
dr. Andi Khomaini, Dokter Spesialis Penyakit Dalam, sekaligus Chairman Junior Doctors Network Indonesia.

Ia menambahkan, dengan membatasi diri selama kondisi badan kurang fit, maka risiko penularan penyakit akan semakin menurun.

Dr. Koko menambahkan, penyedia aplikasi ojek online harusnya memiliki fitur yang memungkinkan driver atau pelanggan memberikan informasi terkini soal kondisi tubuhnya.

Tentunya, driver dan pelanggan harus memberikan informasi dengan jujur demi kebaikan bersama, serta demi kebaikan banyak orang.

"Driver atau penumpang harus sama-sama merasa sehat (sebelum melakukan perjalanan). Cukup merasa sehat aja, karena kan dia gak bisa test swab dan PCR setiap hari. Jadi kalau mereka merasa sehat, risiko penularan akan bisa diturunkan lagi," ucapnya.

Baca Juga: Dirlantas Polda Jatim Kasih Syarat Kalau Mau Boncengan Pakai Motor di Surabaya dan Malang Raya, Apa Saja?

Lebih lanjut, dr. Koko juga mengatakan, penggunaan ojol ataupun aktivitas di luar rumah lainnya hanya dilakukan dalam keadaan yang penting.

"Kalaupun terpaksa keluar, masyarakat harus membatasi jumlah interaksi selama di luar. Jadi keluar rumah itu benar-benar untuk mengerjakan suatu urusan yang harus dikerjakan, bukan untuk nongkrong dan lain-lain," imbuhnya.

Editor : Fendi

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
yt-1 in left right search line play fb gp tw wa