Jadi Pertimbangan, Ini Penyakit yang Sering Menyerang Avanza Matik Bekas

Ferdian - Rabu, 17 Desember 2025 | 20:00 WIB

Ilustrasi Toyota Avanza bekas (Ferdian - )

GridOto.com - Toyota Avanza masih jadi pilihan utama masyarakat Indonesia di segmen Low MPV.

Julukan “mobil sejuta umat” bukan tanpa alasan, karena unitnya memang mudah ditemui di pasar mobil bekas, didukung reputasi mesin bandel serta ketersediaan suku cadang yang melimpah.

Meski dikenal tangguh, konsumen tetap perlu ekstra teliti ketika membeli Avanza bekas, terutama varian bertransmisi otomatis.

Pasalnya, ada beberapa penyakit khas yang sering muncul pada sistem transmisi matik, terutama pada unit yang usianya sudah tidak muda lagi.

Hal tersebut diungkapkan oleh Suprianto, yang akrab disapa Ucup, pemilik bengkel Spesialis Matik Rizki Auto di kawasan Duren Sawit, Jakarta Timur.

Dalam tayangan YouTube Otoseken bertajuk “Bedah Problem dan Biaya Perbaikan Transmisi Otomatik”, ia menjelaskan bahwa keluhan paling sering ditemukan pada Avanza matik adalah masalah di gigi mundur.

“Biasanya masalah muncul saat tuas dipindahkan ke posisi R. Mobil tidak langsung merespons, ada jeda dulu. Ada yang harus menunggu sampai transmisi panas, bahkan ada yang perlu digas dulu baru bisa mundur dan itu pun terasa menyentak,” jelas Ucup.

Baca Juga: Biar Paham, Ini Masalah yang Ada di Toyota Avanza Bekas Tipe Matik

Menurutnya, delay saat gigi mundur tersebut umumnya disebabkan oleh kerusakan pada seal piston serta kampas kopling di dalam transmisi.

Untuk mengatasinya, transmisi harus dibongkar secara menyeluruh atau dilakukan overhaul.

“Soalnya memang sumbernya di seal piston untuk gigi reverse, ditambah kampas kopling yang sudah aus,” lanjutnya.

 

Ia menambahkan, pada kondisi terparah, penyebabnya bisa berasal dari rumah kopling yang pecah atau pompa oli transmisi yang bermasalah sehingga fungsi gigi mundur tidak bekerja.

Dengan mengetahui penyakit umum ini, calon pembeli Toyota Avanza matik bekas diharapkan bisa lebih waspada dan melakukan pengecekan menyeluruh sebelum memutuskan transaksi, agar tidak terbebani biaya perbaikan yang cukup besar di kemudian hari.