GridOto.com - Pemilik kendaraan mobil dan motor yang suka ganti oli mesin di bengkel, mungkin anda pernah perhatikan kalau oli-oli bekas tersebut dikumpulkan di drum besar.
Memang sih saat ganti oli mesin mobil dan motor enggak bisa sembarangan dibuang bisa mencemari lingkungan, karena oli bekas termasuk limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3).
Pasti banyak pemilik kendaraan yang belum tahu nih kemana sih perginya oli-oli bekas itu. Penasaran?
Nah, GridOto sampat bertanya kepada salah satu pengepul oli bekas di daerah Ciputat Tangerang Selatan.
"Katanya oli bekas sebagian buat bikin oli baru lagi. Tapi diproses dulu di pabrik," tambah Waluyo di Ciputat, Tangerang Selatan.
Oli bekas ini diolah dengan profesional di pabrik untuk diambil base oil-nya yang akan diolah lagi sebagai bahan dasar oli baru yang nantinya akan diberikan aditif tambahan.
Namun ada juga pihak yang nakal dengan menjual oli bekas setelah dilakukan pembersihan (filter) kemudian dikemas ulang pada brand tertentu sambil menambah beberapa aditif.
Baca Juga: Pembuat Oli Palsu Keciduk di Cilacap, Pakai Cairan ini Supaya Oli Bekas Bening Lagi
Nah selain itu, oli bekas juga masih bisa digunakan buat berbagai macam keperluan.
"Biasanya digunakan untuk bahan campuran aspal, untuk proyek-proyek jalanan, makanya kita beli Rp 450 ribu per drum besar 200 liter dari bengkel," ucap Waluyo, pengepul oli bekas kepada GridOto.com, Senin (24/2/2025)
Namun, ternyata tidak semua oli bekas dijadikan untuk bahan campuran aspal dan oli.
Seperti hal para pengepul oli bekas di wilayah Latumenten, Jakarta Barat, oli bekas malah digunakan sebagai bahan bakar.
"Kalau kita dijual Rp 600 ribu/ drum ke pabrik untuk bahan bakar kompor tungku untuk memantangkan macam-macam. Bisa mematangkan batu bata, kapur dan tahu, bahkan buat aspal banyak deh," ucap Yusuf pengepul oli bekas.
Nah sekarang sudah tahu kemana perginya oli bekas itu setelah dikumpulkan dan digunakan untuk apa dan menghasilkan cuan.