GridOto.com - Suzuki Ertiga putih jadi sasaran hempas keras dan kuatnya moncong KA Commuter Line di Surabaya.
Mobil ini diketahui bonyok usai terseret Kereta Api (KA) Commuter Line Blorasura di perlintasan Jalan Tambak Mayor, Asemrowo, Surabaya, pukul 19.05 WIB (7/2/2025).
Manager Humas KAI Daop 8 Surabaya Luqman Arif membenarkan adanya insiden tersebut, bahwa KA relasi Stasiun Pasar Turi, Surabaya, Jatim dengan Stasiun Cepu, Blora, Jateng berhenti mendadak atau berhenti luar biasa (BLB) di lokasi tersebut, karena menabrak mobil.
"Sesaat setelah dilakukan pemeriksaan oleh Awak Sarana Perkeretaapian (ASP) mendapati posisi kendaraan mobil menghalangi jalur KA yang mengakibatkan perjalanan KA Commuter Line Blorasura terganggu," ujarnya dikutip dari TribunJatim (7/2/2025).
Namun sesaat setelah kejadian, petugas Rescue Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Surabaya sudah melakukan evakuasi.
Terbaru, jalur rel KA tersebut telah steril atau bersih dari bodi bekas kecelakaan.
Baca Juga: Janda Sleman Jadi Mayat di Jurang Tasikmalaya, HP dan Suzuki Ertiga Laku di Cileunyi
"Setelah dilakukan pemeriksaan, jalur hulu-hilir dinyatakan aman dilewati oleh perjalanan KA pukul 20.21 WIB," tambahnya.
Mengenai korban jiwa atau luka. Luqman belum dapat menyampaikannya. Karena proses evakuasi dan pendataan masih dilakukan oleh personelnya bersama Anggota Kepolisian.
"Saat ini petugas dari KAI Daop 8 Surabaya berupaya mengevakuasi kendaraan mobil agar jalur KA dapat dilalui kembali," jelasnya.
Luqman tak henti-hentinya menyebutkan naha KAI Daop 8 Surabaya mengingatkan kembali kepada pengendara untuk berhati-hati saat akan melewati perlintasan sebidang KA.
"Berhenti, tengok kiri-kanan, pastikan tidak ada kereta yang akan melintas," pungkasnya.
Sementara itu, Kasat Lantas Polres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya AKP Imam Sayfudin Rodji mengatakan, pihaknya belum dapat memastikan ada tidaknya korban jiwa dan luka. Karena personelnya masih melakukan olah TKP dan evakuasi mobil dari rel KA tersebut.
"Masih melakukan evakuasi. Kami masih selidiki dan cek dulu," ujar Imam.