Mudik Naik Mobil Listrik, Begini Caranya Agar Hemat Baterai

Wisnu Andebar - Sabtu, 30 Maret 2024 | 07:16 WIB

Pengisian baterai mobil listrik MG ZS EV di SPKLU rest area (Wisnu Andebar - )

GridOto.com - PT Bridgestone Tire Indonesia membagikan sejumlah hal yang perlu diperhatikan ketika mudik menggunakan mobil listrik.

Menurut Deputy Head of Original Equipment (OE) Bridgestone Indonesia, Fisa Rizqiano, pemudik yang menggunakan mobil listrik alias electric vehicle (EV) perlu merencanakan rute perjalanan.

Perencanaan rute perjalanan penting untuk mengetahui titik lokasi Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) agar tidak kehabisan daya di tengah perjalanan.

"Mudik menggunakan EV perlu mengkalkulasi jarak tempuhnya serta lokasi tersedianya SPKLU di sepanjang perjalanan maupun kemampuan daya listrik di lokasi tujuan," ujarnya dalam keterangan tertulis.

Guna mengoptimalkan jangkauan kendaraan, Fisa menyarankan agar menerapkan gaya berkendara yang antisipatif, santai, dengan kecepatan stabil atau dikenal eco driving.

Jika kondisi memungkinkan, gunakan fitur cruise control untuk membantu kecepatan kendaraan yang konstan dan mengantisipasi kecepatan tinggi yang akan berdampak negatif terhadap jarak tempuh.

Hal penting lainnya yang patut dipertimbangkan adalah pemilihan kondisi jalan.

Pada kondisi jalan yang lebih datar, motor listrik pada kendaraan tidak perlu bekerja terlalu keras sehingga meminimalkan penggunaan energi baterai listrik.

Sebaliknya, motor listrik akan bekerja lebih keras dalam kondisi jalan menanjak, sehingga membutuhkan daya listrik lebih besar.

Baca Juga: Baterai Sekarat di Chery Omoda E5? Bisa Pakai Mode Ini Biar Irit

Hal ini tentunya terjadi pada semua kendaraan, terlepas dari jenis tenaga penggeraknya.

Namun bagi pengguna EV, hal ini patut mendapat perhatian lebih, mengingat menghemat daya sangat penting karena masih terbatasnya SPKLU.

Hal lainnya yang bisa dilakukan untuk menghemat baterai adalah dengan memanfaatkan Regenerative Braking.

Pada saat pedal gas dilepas, sistem pengereman regeneratif akan memperlambat kendaraan sekaligus mengubah tenaga yang dihasilkan untuk mengoptimalkan jangkauan baterai.

"Perlu dicatat, meskipun menghemat baterai, praktik pengereman ini akan menimbulkan efek negatif pada ban, yang mana ban akan mendapatkan gesekan terhadap permukaan jalan yang lebih sehingga dapat menyebabkan umur ban lebih pendek karena aus tidak rata," jelasnya.

Beberapa model kendaraan listrik memiliki fitur Eco Mode. Cara sederhana ini juga termasuk langkah dalam mengoptimalkan jangkauan selama perjalanan.

Terakhir, perlunya mengecek tekanan angin ban sesuai rekomendasi pabrik.

Tekanan ban yang rendah meningkatkan konsumsi energi, karena hambatan gelinding (rolling resistance) yang lebih besar membutuhkan daya gerak yang lebih besar.

Untuk kendaraan listrik dengan ban rolling resistance rendah, ini sangat penting untuk memastikan tekanan angin ban cukup untuk mengurangi hambatan berlebihan.

"Rekomendasi ukuran tekanan ban pada kendaraan biasanya terdapat pada kusen pintu samping kiri depan, dan periksa tekanan ban secara teratur," pungkas Fisa.