Berkaca Kasus Laka Bus Eka di Ngawi, Polda Jatim Akan Bangun Sekolah Mengemudi Bagi Sopir Angkutan Umum

M. Adam Samudra - Jumat, 1 September 2023 | 12:30 WIB

Kondisi Bus Eka dengan plat nomor S 7551 US, mengalami kecelakaan lalu lintas di Ngawi, Kamis (31/8/2023). (M. Adam Samudra - )

GridOto.com - Kecelakan lalu lintas (laka lantas) antara Bus Eka dan Sugeng Rahayu di Jl Raya Ngawi-Maospati KM 09-10, Kamis (31/8/2023), mengakibatkan tiga orang meninggal dunia.

Laka lantas tersebut diduga akibat dari sopir Bus Eka saat menghindari pejalan kaki yang sedang menyebrang.

"Saya baru mendapatkan info awal melalui telepon sementara laporan lengkap belum diberikan oleh karena petugas sedang sibuk, mengevakuasi korban dan mendatakan, sementara infonya 3 orang meninggal dunia dan 15 orang luka-luka," kata Dirlantas Polda Jatim, Kombes Pol Muhammad Taslim Chairuddin saat dihubungi GridOto.com, Jum'at (1/9/2023).

"Kronologis peristiwa yang saya peroleh, laka itu terjadi dijalanan yang lurus dengan lampu penerangan yang cukup, diduga keras akibat kelalaian pengemudi Bus Eka dan pejalan kaki yang dihindarinya," sambungnya.

Karena kerasnya tabrakan, kondisi badan bus Sugeng Rahayu dan Eka rusak dan ringsek parah.

Atap Bus Sugeng Rahayu bahkan dikabarkan sampai terlepas.

“Kelalaian diawali pejalan kaki yang dimungkinkan akan menyeberang jalan tidak melihat situasi, kemudian kelalaian juga dilakukan pengemudi bus Sugeng Rahayu yang tidak menjaga kecepatan, sehingga ketika ada pejalan kaki yang menyeberang, tidak mampu mengendalikan kendaraan sehingga terjadi laka tersebut,” jelas Taslim.

Idealnya setiap pengemudi harus mampu menduga-duga, ketika akan melintasi lokasi pemukiman patut ia duga akan ada seorang menyebrang jalan.

"Oleh sebab itu ia harus menjaga kecepatan dengan asumsi apabila sewaktu ada orang melintas ia masih mampu menghentikan kendaraan atau menghindar tanpa menimbulkan kecelakaan. Apalagi jika pengemudi itu adalah pengemudi angkutan massa dimana banyak nyawa yang harus ia pertanggung jawabkan," tuturnya.

Baca Juga: Akibat Salah Paham, Pengemudi Toyota Avanza Tabrak dan Lindas Pemotor di Pintu Tol Cakung

Agar kejadian serupa tidak terulang, Taslim pun mengusulkan ada perbaikan kualitas mental bagi sopir-sopir angkutan umum. Salah satunya dengan membuat sekolah mengemudi bagi sopir.

"Itulah mengapa kita sudah merencakan akan membangun sekolah mengemudi, harapannya kedepan bagi calon pengemudi angkutan umum yang memang kesehariannya akan ada dijalan, meskipun sudah diberikan SIM atau lulus dalam uji SIM, tetap harus diberikan pelatihan bagaimana mengemudikan kendaraan yang baik dan benar dijalanan," tegasnya.

Ia menambahkan, melalui sekolah mengemudi itu bagi calon pengemudi angkutan diharapkan lebih banyak diberikan pencerahan terkait etika moral dan etika sosial, sehingga kebaikan lebih ditonjolkan daripada kebenaran itu sendiri.