Diminta Menperin Ekspor Yaris Cross ke Australia, Toyota Justru Ajak Brand Lainnya Ikut Bergabung

Naufal Shafly - Kamis, 15 Juni 2023 | 14:20 WIB

Seremonial pengiriman pertama ekspor Toyota Yaris Cross buatan Karawang, Jawa Barat. (Naufal Shafly - )

GridOto.com - Menteri Perindustrian Republik Indonesia, Agus Gumiwang Kartasasmita, meminta agar Toyota Indonesia mengekspor Yaris Cross ke Australia.

Menurut Agus, Australia memiliki potensi besar sebagai negara tujuan ekspor, karena demand (permintaan) SUV di negara tersebut sedang tinggi.

"Tadi dilaporkan ada 25 negara sebagai tujuan ekspor Yaris Cross. Namun dalam kesempatan ini saya berharap bahwa Yaris Cross bisa jadi bagian ekspor Toyota Indonesia ke Australia market," ucap Agus Gumiwang di Karawang, Jawa Barat, Selasa (13/6/2023).

Menanggapi permintaan Menperin, Bob Azam selaku Direktur Hubungan Eksternal PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN), menyebut pihaknya akan mempelajari peluang tersebut.

"Kami akan pelajari, karena pasar Australia agak beda, ini pasar negara maju," buka Bob di sela-sela peresmian ekspor Toyota Yaris Cross, Selasa (13/6/2023).

Namun, menariknya Ia mengajak brand otomotif roda empat lainnya untuk sama-sama berekspansi ke nagara Kangguru tersebut.

Alasannya, jika brand lain ikut melakukan ekspor ke Australia maka biaya logistik untuk pengiriman unit dan lain sebagainya bisa lebih efisien.

"Harus bareng-bareng gitu lo supaya nanti logistiknya jadi efisien, kalau cuma kami saja tidak efisien," ucapnya.

“Jadi kami mengimbau pemerintah untuk mengimbau juga ke brand lain agar mengisi pasar Australia. Kan tidak selamanya kita harus kompetisi, untuk ekspor bisa berkolaborasi,” tambahnya.

Baca Juga: Lawan Toyota Yaris Cross HEV, Ini Senjata Andalan Nissan Kicks e-POWER

Senada dengan Menperin, Bob juga mengatakan bahwa permintaan untuk segmen SUV di Australia memang tengah meningkat.

Yaris Cross yang notabene merupakan SUV berukuran kompak, diyakini akan cocok sebagai opsi bagi kosumen di perkotaan.

Namun, Bob menyebut kriteria pasar Australia cukup tinggi sehingga harus ada beberapa penyesuaian model.

"Mereka (Australia) standar keselamatannya (tinggi), standar engine-nya harus Euro 5, jadi perlu ada penyesuaian-penyesuaian,” tukasnya.