Pemerhati Soroti Uji Coba Penutupan 27 Titik Putar Balik di Jakarta, Perlu Dikaji Lebih Dalam

Wisnu Andebar - Jumat, 10 Februari 2023 | 18:10 WIB

Ilustrasi. Uji coba penutupan 27 titik putar balik (u-turn) di Jakarta akan dimulai pada Juni 2023 (Wisnu Andebar - )

GridOto.com - Uji coba penutupan 27 titik putar balik (u-turn) di Jakarta rencananya akan dimulai pada Juni 2023 mendatang oleh Dinas Perhubungan DKI Jakarta.

Uji coba penutupan 27 titik putar balik ini akan berlangsung selama tiga bulan, sebagai upaya mengurangi kemacetan di Ibu Kota.

Menurut Pemerhati Masalah Transportasi dan Hukum, Budiyanto, rencana tersebut perlu diapresiasi sebagai langkah untuk mengurangi kemacetan.

"Namun, sebelum rencana tersebut dieksekusi perlu ada kajian dari beberapa aspek seperti regulasi, ekonomi, sosial, infrastruktur jalan, dan tingkat kemacetan," ujarnya kepada GridOto.com, Jumat (10/2/2023).

Budiyanto menjelaskan, adanya fasilitas putar balik sejatinya akan memberikan akses kemudahan untuk menuju ke perumahan, sentra ekonomi, dan pusat kegiatan masyarakat lainnya.

Tetapi di sisi lain, akan menimbulkan masalah lalu lintas apabila penempatan putar balik terlalu banyak.

Pasalnya kendaraan saat berputar balik umumnya akan memperlambat kecepatan untuk bermanuver.

Secara otomatis kendaraan di belakang akan memperlambat lajunya, demikian pula kendaraan yang datang dari arah berlawanan akan melakukan hal serupa.

"Perlambatan kendaraan dalam hitungan detik akan terjadi penumpukan atau kepadatan yang berakibat pada kemacetan," terangnya.

"Hal ini akan diperparah apabila pengguna jalan lain atau yang memutar arah tidak disiplin dan saling serobot," sambung Budiyanto.

Baca Juga: Dishub DKI Beberkan Hasil Evaluasi Ganjil-Genap di Jakarta, Sanksi di 12 Ruas Tambahan Berlaku Senin Depan

Oleh karena itu, apakah dengan adanya rencana penutupan 27 titik putar balik akan berdampak terhadap rantai pasok sembilan bahan pokok dan kegiatan masyarakat sebagai pelaku ekonomi.

Sementara dari aspek sosial, dengan adanya kemudahan akses yang selama ini digunakan untuk menuju tempat aktivitas, lalu tiba-tiba ditutup bisa menimbulkan keresahan.

Kemudian dari segi infrastruktur, prasarana jalan khususnya di kota besar mengalami stagnan yang berdampak terhadap fasilitas pendukung jalan, seperti putar balik tidak lagi menampung kendaraan dan berdampak pada kemacetan yang cukup panjang.

Mengingat lalu lintas dan transportasi berkembang sangat dinamis, populasi orang dan kendaraan semakin banyak, pusat-pusat kegiatan ekonomi bertambah seiring dengan perkembangan waktu.

"Sehingga dengan adanya rencana penutupan 27 titik putar balik tersebut sebagai terobosan untuk mengurai kemacetan, namun tetap melalui kajian yang mendalam," pungkasnya.