Rencana Subsidi Motor Listrik untuk Ojol Kurang Pas, MTI Usul Dialihkan Bangun Infrastruktur Kendaraan Listrik

Muslimin Trisyuliono - Kamis, 15 Desember 2022 | 12:28 WIB

Ilustrai ojol menggunaan motor listrik (Muslimin Trisyuliono - )

GridOto.com - Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) menilai rencana pemerintah memberikan subsidi untuk motor listrik yang digunakan angkutan online salah sasaran.

Bahkan menurut Ketua Umum MTI Pusat Damantoro, rencana pemerintah memberikan subsidi motor listrik untuk angkutan online tidak menyelesaikan masalah transportasi di Indonesia.

"Kalau rujukan Inpres 7 tahun 2022, sangat jelas bahwa yang disasar peraturan tersebut adalah Kendaraan Dinas Operasional dan/atau Kendaraan Perorangan Dinas Instansi Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah," ujar Damantoro dalam keterangan tertulisnya, Rabu (14/12/2022).

Menurut Damantoro, masalah transportasi yang terjadi di Indonesia saat ini adalah ketergantungan masyarakat pada kendaraan pribadi.

Ia pun mengungkapkan ekosistem transportasi didominasi kendaraan pribadi dengan porsi penggunaan kendaraan pribadi lebih tinggi 80 sampai 90 persen dibanding angkutan umum 10 sampai 20 persen.

"Angkutan online terutama motor yang akan diprioritaskan mendapat subsidi kendaraan listrik sesungguhnya tidak lebih membutuhkan subsidi ketimbang angkutan umum perkotaan lain yang berbasis bus," ucapnya.

Damantoro menambahkan sampai saat ini menurut undang-undang, motor bukan angkutan umum dikarenakan oleh masalah keselamatan yang tingkat fatalitasnya tinggi.

"Penggunaan motor yang seolah menjadi angkutan umum karena adanya anomaly system transportasi di Indonesia yang sangat didominasi oleh motor," tambah Damantoro.

Kendati demikian, persoalan kebijakan subsidi kendaraan listrik pihaknya mendukung pemerintah untuk upaya konversi energi BBM ke Listrik.

Tetapi menurutnya subsidi lebih tepat diberikan untuk pembangunan infrastruktur kendaran listrik.

Baca Juga: Tanggapi Inpres Nomor 7 Tahun 2022, MTI Minta Angkutan Umum Listrik Harusnya Lebih Didukung Setelah Harga BBM Naik

"Maka akan lebih tepat jika Kementerian ESDM dapat memberikan dukungan subsidi infrastruktur kendaraan listrik seperti charging station, jaringan battery swab, dan proses sambungan listrik yang mudah dan murah bagi fasiltias pengisian daya bagi kendaraan listrik," terangnya.

Sementara dari sisi transportasi, ia meminta subsidi motor listrik angkutan online dapat diubah menjadi pembenahan angkutan umum perkotaan.

"Sisi transportasi, diskursus subsidi motor listrik online hendaknya diubah menjadi diskursus pembenahan angkutan umum perkotaan yang memang sangat membutuhkan ketelatenan dan konsistensi untuk membenahinya," pungkasnya.