Siap-siap, Ini Sederet Mobil Mewah di Atas 2.000 cc yang Dilarang Beli Pertalite dan Solar

Wisnu Andebar - Rabu, 6 Juli 2022 | 14:05 WIB

Ilustrasi pompa pengisian Pertamina Pertalite di SPBU (Wisnu Andebar - )

GridOto.com - Mobil mewah disebut akan menjadi kendaraan yang dilarang membeli Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi seperti Pertalite dan Solar.

Menurut Anggota Komite BPH Migas, Saleh Abdurrahman, salah satu kriteria yang diusulkan adalah mobil dengan kapasitas mesin di atas 2.000 cc.

"Mengapa di atas 2.000 cc? Karena umumnya mobil mewah memiliki cc besar dan secara konsumsi BBM biasanya lebih boros," kata Saleh kepada GridOto.com belum lama ini.

Untuk diketahui, di pasar otomotif Indonesia saat ini ada beberapa model yang memiliki kapasitas mesin di atas 2.000 cc.

Ambil contoh dari merek Toyota terdapat Voxy, Alphard, Vellfire, Kijang Innova, Camry, Land Cruiser dan Fortuner.

Kemudian Hyundai Santa Fe, Palisade, Staria, Mitsubishi Pajero Sport, Outlander PHEV, Nissan Serena. KIA Grand Carnival.

Lalu ada Honda Civic Type R dan CR-V, Mazda CX-3, CX-30, CX-5, CX-8, CX-9, Mazda3 serta Mazda 6.

Selain dari kapasitas mesin, Saleh mengaku masih belum bisa membeberkan secara detail kriteria mobil mewah yang dilarang beli BBM bersubsidi.

"Lantas bagaimana dengan tahun, harga, dan lainnya? Kita tunggu saja aturannya karena masih sedang tahap finalisasi oleh pemerintah," ujar Saleh.

Baca Juga: Uji Coba Daftar Beli Pertalite dan Solar Pakai MyPertamina Resmi Dilakukan, Konsumen Tak Melulu Bawa Smartphone di SPBU

Adapun peraturan pembelian BBM bersubsidi ini akan dimuat dalam revisi Perpres 191 Tahun 2014 tentang penyediaan, pendistribusian dan harga jual eceran BBM.

Agar aturan pembatasan BBM bersubsidi nantinya bisa berjalan lancar, maka pendistribusiannya akan diatur melalui aplikasi MyPertamina.

Saleh menjelaskan, digitalisasi dalam hal ini MyPertamina penting untuk melakukan pengawasan terhadap penentuan volume, harga, dan konsumen BBM bersubsidi.

"Aplikasi MyPertamina yang akan diuji coba diyakini bisa menjawab berbagai penyimpangan, penyalahgunaan, dan pengisian berulang terhadap BBM bersubsidi," tuturnya.

Dengan begitu, penyaluran BBM bersubsidi lebih tepat sasaran dan bisa meningkatkan produktivitas masyarakat.

Pembelian BBM bersubsi menggunakan MyPertamina sendiri sudah mulai diuji coba di 11 wilayah pada 1 Juni 2022.

Adapun 11 wilayah yang dipilih untuk uji coba beli Pertalite dan Solar pakai MyPertamina ini di antaranya Kota Bukittinggi, Kabupaten Agam, Kota Padang Panjang dan Kabupaten Tanah Datar di Sumatera Barat.

Lalu Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan serta Kota Bandung, Kota Ciamis, Kota Tasikmalaya dan Kota Sukabumi di Jawa Barat.

Selanjutnya Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta dan Kota Manado, Sulawesi Utara.