Toyota Berkomitmen Menghadirkan Elektrifikasi Kendaraan Secara Bertahap

Naufal Shafly - Rabu, 18 November 2020 | 17:08 WIB

Ilustrasi Toyota Corolla Cross Hybrid. (Naufal Shafly - )

GridOto.com - PT Toyota-Astra Motor (TAM) memberikan komitmen untuk menghadirkan elektrifikasi kendaraan di Indonesia, dimulai dari Hybdrid, Plug-in Hybrid, Battery Electric Vehicle (BEV), hingga Fuel Cell.

Namun, semua itu harus dilakukan secara bertahap, agar ekosistem dan infrastruktur elektrifikasi kendaraan bisa tumbuh optimal.

"Kami memperkenalkan kendaraan listrik yang lebih ramah lingkungan di Indonesia secara bertahap, mulai dari hybrid electric vehicle pada 2009 melalui Toyota Prius," kata President Director PT Toyota Astra Motor (TAM) Susumu Matsuda pada Toyota-Astra Motor Electrification Day, Rabu (18/11/2020).

Saat ini, Toyota masih berfokus pada kendaraan hybrid, dengan alasan mobil jenis ini tak jauh berbeda dari mobil konvensional karena masih memiliki mesin berbahan bakar bensin.

Baca Juga: Cari Inspirasi Lewat Mobil Impian Anak-anak, Pemenang Toyota Dream Car Art Contest 2020 Resmi Diumumkan!

"Alasannya, karena teknologi HEV sudah available, electric, dan bisa self charging. Sehingga bisa diterima oleh masyarakat dengan mudah dan menyesuaikan infrastruktur yang ada," papar Vice President Director PT TAM Henry Tanoto dalam kesempatan yang sama.

Nantinya, ketika masyarakat sudah tidak asing lagi dengan teknologi kendaraan listrik, maka mereka akan menyiapkan berbagai produk di segmen Plug-in Hybrid, BEV, atau bahkan fuel cell di kemudian hari.

"Kami juga sudah mulai memperluas elektrifikasi di Indonesia, produk kami hybrid kami sudah hadir pada beberapa segmen kendaraan mulai dari sedan, SUV, kini, penerimaannya positif," kata Henry.

Kedepannya, TAM juga berencana masuk ke segmen kendaraan BEV lewat merek Lexus.

Baca Juga: Terungkap, Begini Strategi Elektrifikasi Toyota di Indonesia

"Kami menilai konsumen Lexus yang sekiranya cocok untuk elektrifikasi kendaraan. Karena kebanyakan konsumen Lexus memiliki mobil kedua dan ketiga, sehingga penggunaannya nanti bisa disesuaikan," ucap Anton Jimmi Suwandy, Direktur Marketing TAM.

"Misalnya kalau mereka mau berpergian jarak dekat, mungkin bisa menggunakan kendaraan listrik. Kalau berpergian jauh mungkin pakai kendaraan konvensional," tuturnya.