Dikritik Lewis Hamilton Soal Aksi Berlutut Sebelum Balapan, Pembalap Haas Romain Grosjean Sampaikan Hal Ini

Laili Rizqiani - Jumat, 31 Juli 2020 | 16:25 WIB

Romain Grosjean menyampaikan permintaan maaf setelah mendapat kritikan dari rekan pembalapanya, Lewis Hamilton soal aksi berlutut sebelum balapan (Laili Rizqiani - )

GridOto.com - Setelah laga ketiga Formula 1 yang berlangsung di Hongaria, Lewis Hamilton yang merupakan satu-satunya pembalap berkulit hitam di Formula 1 menyampaikan kritiknya kepada FIA dan beberapa pembalap.

Salah satunya adalah pembalap tim Haas, Romain Grosjean, yang dianggapnya tidak menganggap penting aksi berlutut yang dilakukan untuk melawan rasisme dan mendukung keberagaman.

Menanggapi hal tersebut, Romain Grosjean mengaku dirinya telah terlibat percakapan dengan Lewis Hamilton dan akan bersikap lebih baik pada F1 Inggris 2020  pekan ini.

"Saya sudah berbicara dengan Lewis melalui telepon, kami berbincang selama 45 menit pada hari Selasa setelah perlombaan (di Hongaria)," ujar Grosjean seperti dikutip dari Grandprix247.com.

Baca Juga: Lewis Hamilton Mengaku Masih Ingin Balapan di F1 Setidaknya Tiga Tahun Lagi

Romain Grosjean yang merupakan direktur Grand Prix Drivers Association (GPDA) mengatakan ada beberapa pembalap yang kurang setuju dengan aksi berlutut tersebut, dan mereka memiliki cara berbeda untuk menunjukkan dukungan pada gerakan 'End Racism'.

"Saat itu saya merasa benar, dan ada tujuh atau delapan pembalap yang tidak senang untuk melakukan upacara seperti yang dilakukan dalam laga pertama di Austria," terang Grosjean.

"Saya sebagai direktur GPDA hanya mewakili mereka," lanjutnya.

Pembalap berkebangsaan Prancis itu mengatakan ada komunikasi yang tidak baik saat itu, namun sekarang setelah ia berbincang dengan Lewis Hamilton keadaan telah lebih baik.

Baca Juga: Gagal Raih Gelar Juara Dunia F1, Sebastian Vettel Mengaku Tak Kecewa Gabung Ferrari

"Lewis punya beberapa argumen bagus, dan saya juga. Tapi kupikir itu hal yang salah untuk dilakukan," terangnya.

Pada saat yang sama, pembalap berusia 34 tahun itu merasa kesal karena tuduhan di media sosial yang mengatakan dia orang yang rasis.

"Banyak yang mengatakan saya orang yang rasis di media sosial, dan itu sepenuhnya salah," ujar Grosjean tegas.

Grosjean juga mengatakan dirinya masih berharap ada hari di mana 20 pembalap akan melakukan aksi berlutut bersama-sama sebelum balapan.

Baca Juga: Positif Covid-19, Sergio Perez Digantikan Nico Hulkenberg di F1 Inggris?

"Kita harus terus mengedukasi, memberi tahu orang-orang bahwa ini cara kita untuk mendukung gerakan ini," ujarnya.

Idealnya, lanjut Grosjean, akan menyenangkan jika semua pembalap turut berlutut sebelum balapan. Namun etiap orang memiliki cara berbeda untuk mengekspresikan perasaan mereka, jadi kita tidak bisa memaksa mereka untuk melakukan itu.

"Setiap orang memiliki alasan pribadi mereka. Saya pikir semua orang harus melakukan apa yang benar bagi mereka dengan cara berbeda," pungkasnya.