Beroperasi Sejak 2018, Mobil Pintar Jasa Marga Telah Mengolah Data Kondisi Jalan Hingga Puluhan Ribu Kilometer

Muhammad Ermiel Zulfikar - Rabu, 15 Juli 2020 | 20:55 WIB

Hawkaye 2000 atau mobil pintar milik Jasa Marga yang dioperasikan untuk keperluan survei kondisi jalan. (Muhammad Ermiel Zulfikar - )

GridOto.com - Sejak dioperasikan pada 2018 lalu, PT Jasa Marga Tollroad Maintenance (JMTM) mengumumkan jika mobil pintar dengan nama Hawkeye 2000 telah mengukur data aset dan kondisi jalan di Indonesia hingga puluhan ribu kilometer.

Tepatnya, mobil pintar yang mengambil basis dari Hyundai H-1 ini telah mengolah data kondisi jalan tol yang dikelola oleh Jasa Marga Group sepajang 626 Km dan jalan nasional sepajang 10.100 Km.

Di antaranya adalah jalan nasional Wilayah Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Timur.

"Dalam pengumpulan data, Hawkeye 2000 akan menyusuri jalan, baik jalan tol maupun jalan nasional, dengan kecepatan minimal 30 Km/jam dan maksimal 100 Km/jam. Serta dikawal oleh satu kendaraan di belakangnya yang berfungsi untuk melakukan pengamanan lajur untuk Kendaraan Hawkeye," ujar Rudy Hardiansyah, selaku Direktur Utama JMTM dalam siaran resmi Jasa Marga, Rabu (15/7/2020).

Baca Juga: Bakal Pangkas Waktu Perjalanan ke Purwakarta, Pembangunan Jalan Tol Jakarta-Cikampek II Selatan Terus Berlanjut 

Selain untuk mengolah data kondisi jalan, Hawkeye 2000 juga bisa digunakan untuk menghasilkan output variable elemen geometrik dan aset jalan.

Sehingga bisa dimanfaatkan untuk penentuan tingkat kinerja keselamatan jalan dan blackspot.

Dok. Jasa Marga
Diproduksi Australian Road Research Board (ARRB), Hawkaye 2000 telah mengolah data kondisi jalan di Indonesia hingga puluhan ribu kilometer.

"Hawkeye 2000 digunakan untuk dapat menghasilkan nilai kondisi jalan, seperti nilai ketidakrataan atau International Roughness Index (IRI) dan nilai kerusakan permukaan melalui Surface Distress Index," tutur Rudy lagi.

"Data tersebut digunakan untuk kegiatan analisa kondisi jalan dalam rangka memastikan pemenuhan parameter standar pelayanan minimal dan penentuan program perbaikan jalan," tambahnya.