Street Manners: Gak Bisa Asal Tancap Gas, Kenali Batas Kecepatan Berkendara Agar Tak Celaka

Harun Rasyid - Sabtu, 28 Desember 2019 | 18:10 WIB

Ilustrasi penindakan pelanggar batas kecepatan kendaraan bermotor di jalan tol. (Harun Rasyid - )

GridOto.com - Berkendara di jalan tentu tak bisa asal tancap gas, karena di setiap jenis jalan ada batas kecepatan yang mesti dipatuhi.

Aturan batas kecepatan tentunya dibuat berdasarkan faktor keselamatan para pengendara di jalan khususnya untuk mencegah terjadinya kecelakaan dan dampaknya serta mempertahankan mobilitas laju kendaraan.

Contoh batas laju kendaraan yang baru-baru ini ditetapkan ada di tol layang Jakarta-Cikampek (Japek) yaitu 60 km/jam sampai maksimal 80 km/jam.

Batas kecepatan kendaraan sendiri diatur dalam Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas Angkutan Jalan (LLAJ) yang membagi kecepatan maksimum untuk kendaraan bermotor dibagi oleh kelas jalan.

(Baca Juga: Street Manners: Musim Hujan, 3 Hal Ini Harus Dilakukan Bikers Sebelum Riding)

Menteri Perhubungan (Menhub) juga mengeluarkan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 111 Tahun 2015 tentang Tata Cara Penetapan Batas Kecepatan.

Peraturan Menhub tersebut merupakan penerapan dari Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2013.

Penetapan Batas kecepatan ditetapkan secara nasional dan dinyatakan dengan rambu lalu lintas, yaitu paling rendah 60 kilometer per jam dalam kondisi arus bebas dan paling tinggi 100 kilometer per jam untuk jalan bebas hambatan.

Untuk jalan antar kota paling tinggi 80 kilometer per jam, jalan kawasan perkotaan paling tinggi 50 kilometer per jam dan untuk jalan sekitar kawasan pemukiman paling tinggi 30 kilometer per jam.

(Baca Juga: Street Manners : Mana yang Harus Dipatuhi, Lampu Merah atau Perintah Polisi?)

Batas kecepatan paling tinggi di atas ditetapkan atas dasar beberapa pertimbangan yaitu, frekuensi kecelakaan yang tinggi di jalan yang bersangkutan, perubahan kondisi permukaan jalan, geometri jalan, lingkungan sekitar jalan dan usulan masyarakat melalui rapat forum lalu lintas dan angkutan jalan sesuai status jalan.