Uncle Hard Enduro 2019 di Kalsel Diharapkan Mampu Mendorong Perekonomian Daerah

Muhammad Mavellyno Vedhitya - Kamis, 26 September 2019 | 15:35 WIB

Jawara dunia motor enduro, Graham Jarvis (Muhammad Mavellyno Vedhitya - )

GridOto.com - Uncle Hard Enduro 2019 di Indonesia pertama kalinya akan digelar di Kalimantan Selatan (Kalsel) pada 22 November 2019 nanti.

Ajang balap enduro ini diharapkan mampu meningkatkan perekonomian Kalsel khususnya di bidang pariwisata.

"Ajang balap motor enduro berskala internasional ini yang pertama kalinya digelar di Indonesia," ujar Waluyo selaku Ketua Pelaksana Uncle Hard Enduro 2019 kepada wartawan, Selasa (24/9/2019).

Dengan konsep wisata olahraga (sport tourism), Uncle Hard Enduro 2019 diharapkan mampu memacu perekonomian daerah melalui olahraga dan pariwisata.

(Baca Juga: Sudah 10 Negara Ikut Uncle Hard Enduro 2019 di Indonesia, Berikut Nama Rider-nya!)

"Seperti yang kita ketahui, Kalimantan Selatan sangat kaya akan potensi destinasi wisata alam, terutama di kawasan Meratus Geopark," katanya.

Sport tourism menjadi salah satu cara yang cukup populer untuk mengembangkan destinasi wisata alam suatu wilayah.

Berdasarkann data United Nation World Tourism Organization (UNWTO), sport toursim memiliki nilai potensi mencapai 600 juta dolar Amerika Serikat atau sekitar Rp 8,5 triliun per tahun dengan pertumbuhan enam persen.

Pertumbuhan ekonomi di Kalsel kurang lebih sekitar 20 persen dipengaruhi oleh hasil pertambangan batu bara.

Namun, hasil bumi ini suatu saat bisa saja habis.

(Baca Juga: Uncle Hard Enduro 2019 Pertama di Indonesia Akan Segera Digelar!)

"Maka dari itu, kami pemprov Kalsel mendorong transformasi dari sumber daya alam tak terbarukan menjadi sumber daya alam terbarukan," ujar Gubernur Kalsel, Sahbirin Noor kepada wartawan, Selasa (24/9/2019).

Vedhit/GridOto.com
Gubernur Kalimantan Selatan, Sahbirin Noor sedang menjelaskan soal konsep utama Uncle Hard Enduro 2019.


"Sumber daya alam terbarukan ini juga termasuk pertanian dan pariwisata," sambung Sahbirin.

"Orang datang ke suatu negara pasti tidak sekadar hanya untuk ikut balapnya. Tapi, mereka juga ingin menikmati pariwisata yang ada di sana," tutupnya.