Hadapi Perluasan Ganjil Genap, Toyota Siapkan Publik Transportasi Pengganti Mikrolet, Begini Modelnya

M. Adam Samudra - Rabu, 14 Agustus 2019 | 17:42 WIB

Ilustrasi ganjil genap (M. Adam Samudra - )

GridOto.com - Perluasan pembatasan kendaraan dengan sistem pelat nomor ganjil genap di Jakarta akan dimulai pada 9 September 2019.

Total ada 25 ruas jalan di DKI Jakarta yang akan terkena sistem ganjil genap.

Dinas Perhubungan DKI Jakarta dan Ditlantas Polda Metro Jaya pun mulai melakukan uji coba di sejumlah ruas jalan yang terkena perluasan.

Tahap sosialisasi dan uji coba akan dilaksanakan hingga 6 September 2019.

Jelas adanya perluasan ini pun akan berdampak juga untuk penjualan roda empat.

Menanggapi hal ini, Operation Manager Auto2000 wilayah DKI 1 Biyouzmal mengatakan, pihaknya justru akan memanfaatkan kesempatan ini dengan perkenalkan publik transportasi baru pengganti mikrolet.

(Baca Juga: Mantap! Auto2000 Buka 11 Cabang Outlet Dalam Waktu Sehari)

"Seharusnya tadi saya meeting sama Kadishub efek dari Gage, dia akan menyediakan publik transportasi yang lebih nyaman, lebih layak dan pasti lebih aman," kata Biyouzmal di Cikarang Utara, Jawa Barat, Rabu (14/8/2019).

"Untuk itu kami akan masuk dengan salah satu produk kami untuk mengantikan mikrolet, kurang lebih seperti Toyota Hiace," sambung dia.

Bahkan ia menilai, pihaknya akan bergabung dengan Transjakarta.

Namun ia melanjutkan, pihaknya belum bisa memastikan kapan rencana ini dimulai, namun kata dia saat ini pihaknya masih berdiskusi dengan pihak Transjakarta.

(Baca Juga: Agar Bebas Zona Ganjil Genap, Asosiasi Driver Online Minta Stiker Khusus ke Pemprov DKI)

"Nanti keputusannya ada di Dishub dengan Transjakarta, karena ini akan ada subsidi. Jadi nantinya ini masuk dalam peremajaan dan yang lama akan diganti dengan yang besar," tuturnya.

"Saat ini sedang dalam perbincangan, bagimana subsidinya. Bentuknya nanti mungkin akan lebih luxury," sambung dia.

Menurut dia, ketika efek ganjil-genap diberlakukan dan diperluas, artinya penggunaan kendaraan pribadi turun dan gas buang serta polusi di Jakarta diharapkan turun sekitar 40 persen.

Untuk itu dengan penurunan ini, Pemerintah Daerah (Pemda) DKI harus menyediakan publik transportasi yang layak.

(Baca Juga: Ganjil Genap Disebut Tidak Efektif Kurangi Polusi Udara Jakarta)

"Karena banyak orang yang menggunakan kendaraan pribadi harus menggunakan kendaraan umum. Jadi kami berharap Gage juga sukses sehingga penggunaan kendaraan bisa turun di Jakarta sehingga Jakarta tidak macet," tutupnya.