Blak-blakan Duljatmono: Pembeli Borongan Kini Menjadi Andalan Mitsubishi Fuso

Muhammad Ermiel Zulfikar - Senin, 1 Juli 2019 | 16:49 WIB

Duljatmono, selaku Marketing Director Sales & Marketing Division KTB saat ditemui GridOto.com di kantornya yang terletak di kawasan Pulomas, Jakarta. (Muhammad Ermiel Zulfikar - )

GridOto.com - Konsumen fleet atau pembeli borongan mendapatkan perhatian khusus dari PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors (KTB), sebagai agen pemegang merek (APM) Mitsubishi Fuso.

Duljatmono, Marketing Director Sales & Marketing Division KTB mengungkapkan, secara karakteristik konsumen, pembeli borongan terjadi pertumbuhan yang cukup signifikan jika dibandingkan pembelian secara retail.

"Jika kami presentasikan sekarang itu permintaan di sektor fleet meningkat, dulu itu komposisinya retail itu terbesar, kira-kira 70 dibanding 25 persen," papar pria yang akrab disapa Momon itu.

"Seiring waktu terutama setelah permintaan retail turun, pertumbuhan ekonomi menyebabkan permintaan di sektor fleet itu naik, bisa dibilang sekarang presentasenya 50 dibanding 50 dengan retail," imbuhnya kepada GridOto.com belum lama ini.

(Baca Juga: Blak-blakan Daihatsu: Ekspetasi Konsumen Terhadap Brand Itu Berbeda-beda!) 

Duljatmono menambahkan, untuk komposisi varian Medium Duty Truck (MDT) paling diminati, yang mana hampir 100 persen penjualan Mitsubishi Fuso untuk varian tersebut adalah pembeli borongan.

Namun kondisi tersebut bisa berubah-ubah setiap bulannya, tergantung kondisi perekonomian yang terjadi.

Sedangkan kontribusi secara pasar nasional, segmen Light Duty Truck (LDT) jadi andalan Mitsubishi Fuso dengan total kontribusi 68 persen.

Disusul oleh Medium Duty Truck (MDT) 25 persen dan Heavy Duty Truck (HDT) 6 hingga 7 persen.

(Baca Juga: Blak-blakan Tri Yuswidjajanto Zaenuri: Uji SNI Pelumas akan Menguntungkan Semua Pihak)

"Fleet ini di kelas MDT (Medium Duty Truck) itu hampir 100 persen, kalau kalau ngomongin cluster truck itu," kata momon lagi.

"Sebelumnya MDT hanya 20 persen, semakin besar. Malah LDT-nya yang turun dari 70 persen ke 68 persen," tutupnya.