C-HR Hybrid Ditargetkan 40 Unit Per Bulan, Varian Bensin Harus Mengalah

Naufal Shafly - Senin, 22 April 2019 | 16:20 WIB

Toyota C-HR Hybrid versi two-tone (Naufal Shafly - )

GridOto.com - Hari ini, Senin, (22/4/2019), PT Toyota-Astra Motor (TAM) resmi meluncurkan C-HR hybrid di Indonesia.

Meski baru diluncurkan, PT TAM menargetkan C-HR hybrid laris sebanyak 40 unit per bulannya.

Angka tersebut terbilang cukup besar jika berkaca dari penjualan versi bensinnya, yang rata-rata hanya sekitar 20 unit per-bulan.

Menanggapi hal ini, Anton Jimmy, Direktur Marketing PT TAM, mengaku C-HR hybrid ditargetkan mendapat penjualan yang lebih besar dari versi bensinnya.

(Baca Juga : C-HR Dibanderol Mulai Rp 523 Jutaan, Toyota: Ada Kemungkinan Turun Harga)

Bukan tanpa alasan, Anton menilai selisih harga Rp 30 juta antara varian bensin dan hybrid dinilai akan mempengaruhi konsumen secara psikologis untuk membeli C-HR hybrid.

"Kalau perbedaan harga Rp 30 juta, secara psikologis tidak terlalu tinggi. Jadi sebenarnya bagi konsumen di segmen ini, mereka hanya menambah Rp 30 juta dapat hybrid, dengan harga sebesar itu cukup worthed lah," kata Anton.

Saat ini, TAM mengaku menargetkan C-HR sebanyak 50 unit secara total, dengan perincian 30-40 unit untuk C-HR hybrid, dan 20-30 unit untuk C-HR bensin.

Saat ini, Toyota megaku sudah memilki 40 unit C-HR hybrid yang didatangkan secara utuh (CBU) dari Thailand.

(Baca Juga : Toyota C-HR Hybrid Resmi Mengaspal, Ini Referensi Modifnya Dari Jepang)

Nantinya 40 unit tersebut akan disebar ke Jakarta dan sejumlah kota besar, tergantung dari permintaan konsumen.

"Sebenarnya skema distribusinya masih agak mirip dengan Camry kemarin, jadi mayoritas di Jakarta. Ada juga kota-kota besar lain seperti Surabaya, Bandung, dan lainnya," ucapnya.

"Kalau melihat pengalaman dari Camry, lebih dari setengah itu ada di Jakarta, di atas 50 persen," jelasnya.