Gokilnya Etape Kedua Honda Adventure Days 2019, Kena Hujan Badai dan Banyak yang Tereliminasi

Ditta Aditya Pratama - Minggu, 24 Februari 2019 | 13:02 WIB

Meski sempat basah-basahan dihajar hujan deras, peserta Honda Adventure Days 2019 tetep ceria sampai finish (Ditta Aditya Pratama - )

GridOto.com - Etape kedua di Honda Adventure Days 2019, Sabtu (23/02/2019) ini jauh lebih gokil daripada etape pertama Sob!

Start dari Kampung Rawa Ambarawa pukul setengah 3 sore, rute mulai menanjak ke arah Sitaring, Salatiga.

Di Sitaring ini, peserta diajak menjajal serunya Sirkuit Tanah Miring, trek motocross yang dibuat warga di kontur yang benar-benar ekstrem.

Ibarat dinding bukit yang miring tapi dipapas, makanya cukup menantang dan enggak heran kalau banyak peserta yang nyungsep.

(Baca Juga : Ngegas Etape 1 Honda Adventure Days 2019, Jalurnya Kayak Pabrik Tembikar!)

Selepas Sitaring, hujan mulai turun saat peserta dibawa bergerak menyusuri kawasan ladang hingga Telomoyo.

Pemandangannya benar-benar bikin nagih. Ada rute melewati ladang dengan jalur tipis banget dengan jurang. Ngeri-ngeri sedap deh.

Tapinya pas lewat jalur ladang itu, hujan turun deras banget plus angin kencang kayak badai.

Alhasil jalur turun melewati punggungan Bukit Telomoyo super licin, bahkan beberapa genangan air sampai sedengkul harus diterabas.

Grup Honda Adventure Days 2019
Honfa Africa Twin sampai sudah payah melewati jalur kayak begini

Banyak drama kocak hingga bikin kesel di jalur Telomoyo hingga dusun Cuntel yang tingginya 1700 mdpl.

Alhasil enggak banyak yang bisa tembus finish di Grenden.

Bahkan ada satu unit Africa Twin yang harus goler di jalur akibat salah belok.

Sedangkan GridOto lihat sendiri Honda CRF150L milik Henry Oktasa dari Honda Rebel Community Indonesia rantainya sampai putus akibat salah pilih jalur.

Ditta Aditya Pratama / GridOto.com
Menarik Honda CRF150L yang rantainya putus pakai tali darurat dari drybag.


Akhirnya motor tersebut digerek dari Cuntel sampai Kota Magelang yang jaraknya lebih dari 30km pakai Honda CRF250L milik Om Tajul Arifin, Presiden Honda CRF250 Rally Indonesia.

Memang di etape kedua ini kebersamaan tiap peserta jadi terlihat. Banyak yang rela enggak finish demi membantu temannya.

Jadinya banyak yang kena eliminasi alias enggak sukses lewat garis finish. Tapi mereka jelas jelas mengeliminasi ego masing-masing.

Yoi dong, berangkat bareng. Pulangnya harus bareng!