Indonesia Sedang Bangun Fasilitas Produksi Baterai Kendaraan Listrik

Mavellyno Vedhitya - Kamis, 14 Februari 2019 | 18:49 WIB

(Foto ilustrasi) Power Charging mobil listrik Mercedes-Benz (Mavellyno Vedhitya - )

GridOto.com - PT Indonesia Kendaraan Terminal (IPCC) berkomitmen untuk mewujudkan pengelolaan terminal kendaraan kelas dunia, yang unggul dalam operasional dan pelayanan.

IPCC ikut berpartisipasi dalam program pemerintah melalui Direktorat Jenderal Bea Cukai, untuk memberikan kemudahan ekspor kendaraan melalui Penerapan Sistem Pintu Otomatis Tempat Penimbunan Sementara (Auto Gate System).

Penerapan ini dilangsungkan di Terminal Internasional, PT Indonesia Kendaraan Terminal, Selasa (12/2/2019), dengan Tema “Simplifikasi ekspor Kendaraan Bermotor dalam Bentuk Jadi (CBU)”.

Acara ini dihadiri oleh Menteri Keuangan RI Sri Mulyani, Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution, Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto, dan Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita.

Baca Juga : Auto Gate System, Kemendag: Ada Tambahan Keuntungan Negara Rp 190 M

Kemenprin Airlangga Hartarto menyampaikan, "Kendaraan listrik itu program berikutnya, jadi pemerintah sudah akan mempersiapkan fasilitas kendaraan listrik, dan kita menargetkan produksi pada tahun 2022 dan pada tahun 2025 20% populasi kendaraan listrik dari kendaraan bermotor," 

"Jadi investor itu ada dua Negara, satu dari Eropa, dan satu dari Asia, yang sudah menyatakan akan komit untuk investasi di Indonesia, dan orientasinya dari investasi ini adalah untuk 20% dalam negeri dan 50% untuk ekspor," ungkapnya.

Ini tentu masih menunggu beberapa hal yang sedang dipersiapkan, total nilai investasi dari dua Negara tersebut mendekati 900 juta dolar Amerika Serikat.

"Indonesia sendiri sekarang sudah bisa membuat bahan baku untuk baterai, sedang dibangun dengan investasi 700 juta dolar Amerika Serikat, dan dalam waktu 16 bulan akan diekpor nilainya sekitar 800 juta dolar Amerika Serikat," jelasnya.

(Baca Juga : Auto Gate System, Begini Kata Menko Perekonomian Darmin Nasution)

"Tentu berikutnya adalah teknologi baterai dan penggerak dari powertrain kendaraan listrik, baru kita bicara mobil. Jadi kita tidak hanya bicara soal berdagang mobil, tapi memproduksi otomotif di dalam negeri," tutupnya.