Auto Gate System, Menkeu: Pengusaha Ekspor Mobil Hemat Rp 314,4 Miliar

Mavellyno Vedhitya - Rabu, 13 Februari 2019 | 16:00 WIB

Ilustrasi ekspor mobil (Mavellyno Vedhitya - )

GridOto.com - PT Indonesia Kendaraan Terminal (IPCC) berkomitmen untuk mewujudkan pengelolaan terminal kendaraan kelas dunia, yang unggul dalam operasional dan pelayanan.

IPCC ikut berpartisipasi dalam program pemerintah melalui Direktorat Jenderal Bea Cukai, untuk memberikan kemudahan ekspor kendaraan melalui Penerapan Sistem Pintu Otomatis Tempat Penimbunan Sementara (Auto Gate System).

Penerapan ini dilangsungkan di Terminal Internasional, PT Indonesia Kendaraan Terminal, dengan Tema “Simplifikasi Ekspor Kendaraan Bermotor dalam Bentuk Jadi (CBU)” (12/2/2019).

Acara ini dihadiri oleh Menteri Keuangan RI, Ibu Sri Mulyani dan Menteri Koordinator Perekonomian Bapak Darmin Nasution.

PT Indonesia Kendaraan Terminal sebagai satu-satunya tempat penimbunan kendaraan khusus  untuk penimbunan barang ekspor berupa kendaraan roda empat CBU tanpa menggunakan peti kemas

(Baca Juga : PT Indonesia Kendaraan Terminal Sambut Penerapan Auto Gate System)

Dalam acara ini Menteri Keuangan RI, Sri Mulyani memberikan ulasan seputar benefit terhadap kemudahan ekspor tersebut.

"itu bisa meningkatkan kualitas dan efesiensi pelayanan ekspor kendaraan CBU," Ujar Menteri Keuangan Sri Mulyani.

Sehingga membantu menurunkan biaya logistik secara langsung dengan mengakomodasi kebutuhan ekspor ke kawasan pelabuhan atau terminal kendaraan.

"Dengan penurunan biaya logistik dan juga dari storage serta handling, maka estimasinya akan mendapatkan penurunan biaya sebesar Rp 600 ribu per unit mobil yang akan diekspor," tambahnya. 

Itu tentu yang diharapkan bisa membuat industri mobil Indonesia menjadi lebih kompetitif.

(Baca Juga : Menperin Senang Industri Otomotif Diberi Kemudahan Ekspor)

"Juga untuk biaya truknya masih akan bisa Rp 150.000 per mobil yang diangkut jadi total bisa dihemat sebesar 750 ribu," jelasnya.

"Menurut estimasi efesiensi dari lima perusahaan eksportir mobil CBU ini yang terbesar jumlah total cost efisiensinya bisa mencapai Rp 314,4 miliar tiap tahunnya," tutupnya.