Mobil Terkena Tsunami, Apakah ECU-nya Masih Bisa Diselamatkan?

Naufal Shafly - Rabu, 26 Desember 2018 | 12:33 WIB

Ilustrasi, dua mobil terbengkalai pasca Tsunami Banten dan Lampung (Naufal Shafly - )

GridOto.com - Sabtu, 22 Desember 2018, bencana tsunami terjadi di perairan Selat Sunda yang mengakibatkan kerusakan di sejumlah wilayah Banten dan Lampung Selatan.

Selain memakan ratusan korban jiwa, puluhan mobil dan motor juga yang rusak akibat terjangan ombak besar.

Pada mobil, secara umum, bagian kelistrikan seperti Electronic Control Unit (ECU), berpotensi besar mengalami kerusakan jika mobil terkena air laut.

Lalu, apakah ECU yang terkena air laut masih bisa diperbaiki?

(Baca Juga : Daftar 84 Kendaraan yang Diamankan Polisi Pasca Tsunami, Bisa Diambil dengan Membawa Bukti Kepemilikan)

"Lihat karatnya dulu berapa persen, kalau karatnya di atas 60 atau 70 persen udah gak bisa ditolong," ucap Atak, pemilik bengkel Atak ECU 2000 kepada GridOto.com.

Untuk biaya perbaikan, menurut Atak sedikit lebih tinggi ketimbang kerusakan ECU pada umumnya.

Sebagai contoh, untuk Avanza kerusakan normal (bukan disebabkan terkena air laut) dikenakan biaya Rp 1,3 juta, sedangkan untuk kerusakan akibat air laut berkisar Rp 1,5 juta.

"Kalau mobil kayak Livina bisa kena Rp 2 jutaan. Mobil Eropa lebih mahal lagi, bisa sampai Rp 4,5 juta," jelas Atak.