Blak-blakan Eddie Salim: Jadi yang Pertama Pakai Kaca Film di Depan, Dulu Sempat Enggak Ngerti Cara Pasangnya

Dio Dananjaya - Senin, 17 Desember 2018 | 20:00 WIB

V-Kool sudah hadir di Indonesia sejak tahun 1995 (Dio Dananjaya - )

GridOto.com – Zaman dulu penggunaan kaca film di mobil yang berkutat di bagian samping dan belakang saja.

Padahal aplikasi kaca film di bagian depan tak kalah penting, malah kaca depan jadi bagian yang paling besar konstribusi penyerapan panasnya.

“Soalnya kacanya miring dan paling besar, jadi 40 persen panas masuk dari kaca depan. Kalau kaca samping atau belakang masih agak tegak, jadi enggak terlalu panas,” kata Darma Eddie Salim, Presiden Direktur PT V-Kool Indo Lestari.

Karena alasan tersebut, V-Kool gencar mempromosikan penggunaan kaca film di bagian depan.

(Baca Juga : Blak-blakan Dino Ryandi: Kendaraan Listrik Bisa Menolong Pemerintah)

Bahkan V-Kool diklaim jadi produsen kaca film pertama di Indonesia yang menjual produk untuk kaca depan.

Namun yang dilakukan V-Kool ini bukan tanpa tantangan, sebab pada waktu itu penggunaan kaca film di depan belum seramai sekarang.

“Kami kan belum ngerti awal mula pasang kaca film di depan bagaimana. Karena awal kami mulai itu kaca depan enggak ada yang pasang film, kenapa? Karena kalau pasang terlalu gelap nanti enggak kelihatan, kalau pasang yang bening enggak ada tolak panasnya apa fungsinya,” jelas Eddie.

“Makanya V-Kool datang dengan warna bening tapi bisa tolak panas. Bukan hanya di Indonesia, di dunia pun belum banyak yang pasang kaca film di depan,” sambungnya.

(Baca Juga : Blak-blakan Risal Wasal: Kapan Regulasi Mewajibkan Rem ABS di Motor?)

"Di dunia pun teknologinya memang belum ditemukan, percobaan pertama pakai di mobil saya BMW Seri 3, cara pasangnya dibagi jadi 3 lembar," tambah Eddie sambil tersenyum.

Cara ini sengaja dilakukan agar kaca film bisa menempel dengan baik di kaca depan yang lebar dan agak melengkung.

“Jadi teknik pemasangannya dibagi jadi 3 bagian, khusus kaca depan. Itu tahun 1995 masih 3 lembar, tahun 1996 pakai 2 lembar, tahun 1997 sudah 1 lembar,” ungkap Eddie.