Toyota Kembangkan Potensi Masyarakat Lokal Lewat Program CSR

Taufan Rizaldy Putra - Minggu, 19 Agustus 2018 | 10:00 WIB

PT TAM menjelaskan perkembangan CSR Toyota di GIIAS 2018 (Taufan Rizaldy Putra - )

GridOto.com - PT Toyota-Astra Motor (TAM) terus berupaya mengembangkan potensi masyarakat lokal di berbagai daerah Indonesia melalui program-program CSR (Corporate Social Responsibility) mereka.

Ada empat bidang yang melingkupi CSR Toyota di Indonesia, yaitu lingkungan, pendidikan, traffic safety, dan community development.

Di bidang lingkungan, Toyota telah melaksanakan program yang dinamakan 'Car for Tree' yang dimulai dari tahun 2010 saat Toyota Eco Island di Taman Impian Jaya Ancol dibangun.

“TAM memiliki kepedulian dalam perbaikan masyarakat dan lingkungan demi membangun Indonesia yang lebih baik, salah satunya melalui implementasi program Car for Tree,” ujar Lina Agustina, General Manager TAM (7/8).

(BACA JUGA: Mantap! Ini Dia Mobil-mobil yang Bakal Sering Mejeng di Perhelatan Asian Games 2018)

Di tahun 2017, TAM mengembangkan program Car for Tree ke Demak dengan membangun Toyota Organic Village.

Toyota Organic Village merupakan program pengembangan desa berbasis pertanian organik dan ramah lingkungan dengan melibatkan masyarakat petani di desa tersebut.

Dalam program ini, Toyota membantu para petani dengan cara memberikan pelatihan dan pengembangan keterampilan pertanian organik, serta memberikan donasi berupa fasilitas alat-alat pertanian.

Taufan Rizaldy Putra/GridOto
Direksi TAM dan orang-orang yang terlibat dalam program Car for Tree di berbagai daerah Indonesia

Selain itu, TAM melalui program Car for Tree melakukan proyek revitalisasi Taman Lalu Lintas Bandung seluas 3,5 hektar.

Revitalisasi taman ini memiliki visi untuk menjadi fasilitas pendidikan dini, khususnya anak-anak, mengenai tata tertib lalulintas.

(BACA JUGA: Tonton Nih Video 'Presiden Jokowi' Geber Yamaha FZ1 Paspampres dari Terbang sampai Stoppie di Gang)

Pengembangan CSR Toyota pun tak berhenti di Pulau Jawa, di Makassar, Sulawesi Selatan, program Pinisi Bagi Negeri pun dicanangkan.

Pinisi Bagi Negeri dilakukan dengan menanam terumbu karang di sekitar Pulau Samalona sebagai bentuk pelestarian lingkungan perairan dan mencegah kerusakan terumbu karang yang lebih luas.

Selain itu, untuk menjaga kebudayaan tradisional masyarakat Bugis-Makassar, dalam program ini dikembangkan kapal pinisi yang merupakan salah satu ikon bersejarah bagi masyarakat Bugis-Makassar dan daya tarik kota Makassar.

Setahun sejak peresmiannya pada awal April 2017, telah ditanam terumbu karang di area seluas 500 m2 di dekat Pulau Samalona dan sejauh ini tingkat keberhasilannya mencapai 80%.

Sementara itu, pendidikan kebudayaan di atas kapal pinisi hingga saat ini sudah melibatkan 450 orang siswa dan 1.300 masyarakat  umum.