KSP Imbau Pemudik Hindari Puncak Arus Balik

M. Adam Samudra - Selasa, 19 Juni 2018 | 09:01 WIB

Suasana kepadatan di jalan tol Cipali (M. Adam Samudra - )

GridOto.com- Kantor Staf Presiden (KSP) mengingatkan adanya potensi kemacetan arus balik yang harus diwaspadai para pengguna jalan pada Lebaran 2018

Potensi ini bisa muncul berdasarkan analisis dan pantauan selama arus mudik sepekan sebelumnya.

Potensi kemacetan bisa terjadi karena kombinasi antara meningkatnya jumlah pemudik dan waktu arus balik yang berlangsung lebih pendek dibandingkan dengan arus mudik.

Oleh karena itu, KSP menghimbau para pengguna jalan untuk mengatur waktu perjalanan kembali dari kampung halaman sebaik-baiknya.

(BACA JUGA: Belum Damai, Ini Pernyataan Menohok Jorge Lorenzo Tentang Hubungan dengan Valentino Rossi)

“Jika memungkinkan, hindarilah waktu-waktu yang diprediksi akan menjadi puncak dari arus balik! Jika tidak memungkinkan, tingkatkan kehati-hatian. Utamakan keselamatan," kata Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko melalui keterangan resminya di Jakarta, Selasa (19/6/2018)

Menurutnya, lonjakan besar pemudik kemungkinan sudah akan berlangsung sejak tanggal 18 dan 19 Juni 2018.

Dimana arus kendaraan dari tiga jalur utama yakni jalan nasional Pantura, jalan tol Cipali, dan jalan tol Purbaleunyi akan bertemu pada ruas jalan tol Cikampek-Jakarta, dan tersambung ke tol Jakarta Outer Ring Road (JORR) dan tol Jagorawi.

“Sepanjang liburan ini kami tetap berkoordinasi dengan berbagai pihak dan terus memonitor perkembangan lalu-lintas di lapangan," ucapnya.

(BACA JUGA: HFD 2018, Mengendarai Xpander Kini si Kecil Tak Kehausan Lagi)

"Potensi-potensi kemacetan tersebut harus kami informasikan sejak awal kepada masyarakat supaya para pemudik juga mengantisipasi jalur-jalur yang rawan macet," paparnya lagi.

"Selain itu, kami juga menghimbau para pemudik untuk mengatur jadwal kembali dari kampung halaman dengan sebaik-baiknya dengan tidak menumpuk pada waktu-waktu puncak,” lanjut Moeldoko. 

Kepala Staf Kepresidenan juga menekankan bahwa potensi-potensi kemacetan tersebut akan terus diinformasikan sejak awal kepada masyarakat.

“Supaya para pemudik juga mengantisipasi jalur-jalur yang rawan macet. Selain itu, kami juga menghimbau para pemudik untuk mengatur jadwal kembali dari kampung halaman dengan sebaik-baiknya dengan tidak menumpuk pada waktu-waktu puncak,” kata Moeldoko lagi.

Ia menambahkan, pihaknya terus memonitor beberapa penyebab gangguan yang terjadi selama arus mudik, di antaranya terjadinya kecelakaan lalu-lintas yang disebabkan oleh kesalahan manusia (human error), pengelolaan kantong-kantong peristirahatan (rest area) yang belum optimal.