Latar Belakang Dibuatnya Exhaust Gas Recirculation

Dwi Wahyu R. - Jumat, 13 April 2018 | 21:42 WIB

Exhaust Gas Recirculation (EGR) di mesin diesel Mercedes-Benz (Dwi Wahyu R. - )

GridOto.com-Bila catalytic converter  bekerja dengan mengubah ikatan gas berbahaya, Exhaust Gas Recirculation (EGR) mengembalikan sebagian sisa gas buang ke ruang bakar.

Terciptanya EGR didasari kandungan gas NOx yang menjadi salah satu emisi gas buang berbahaya akibat sisa proses pembakaran di mesin.

NOx dihasilkan dari penggabungan nitrogen dan oksigen pada temperatur tinggi di ruang bakar yang dapat mencapai 1.400 derajat Celcius.

Untuk mereduksi gas berbahaya ini, ada tiga alternatif yang dapat dilakukan.

(BACA JUGA: Teknologi Penghemat Bahan Bakar Di Mesin Mobil)

Pertama dengan memperkaya campuran bensin agar temperatur mesin dapat lebih dingin.

Namun hal ini akan berdampak pada tingginya emisi hidrokarbon dan karbon monoksida.

Kedua dengan merendahkan perban- dingan kompresi mesin.

Efeknya, konsumsi bbm menjadi lebih boros dan menurunnya performa mesin.

Alternatif terakhir adalah membuat sirkulasi pada sisa gas buang di mesin alias dengan membuat EGR.