Simak, Untung Rugi Motor Pakai Kopling Hidraulis Aftermarket

Luthfi Anshori - Jumat, 30 Maret 2018 | 20:30 WIB

Perbandingan kopling mekanis dan kopling hidraulis (Luthfi Anshori - )

GridOto.com - Sistem kopling hidraulis umumnya ditemui di produk-produk motor dengan kapasitas mesin besar (moge).

Namun kini sudah banyak juga motor-motor harian dengan cc mesin kecil, memakai produk kopling hidraulis aftermarket yang sifatnya universal.

Segi positifnya, pemakaian kopling hidraulis di motor bertransmisi manual bisa membantu pengendara di kondisi jalan yang macet, karena enggak perlu tenaga ekstra buat menarik tuas kopling.

Namun demikian, ada juga nih kerugian atau kendala, yang bisa dialami pengguna kopling hidraulis ini.

Ari Suprianto, builder dari bengkel Protechnic, Rempoa, Tangerang Selatan, mengatakan kalau kenyamanan juga bisa terganggu. Terutama feeling pengendara terhadap kopling.

(BACA JUGA: Resmi, Pengemudi Koboi Fortuner Ditetapkan Menjadi Tersangka!)

"Kalau pakai master kopling yang kurang bagus, seperti tidak ada tarikan balik. Padahal ini penting agar tahu jarak main kopling saat dipakai," ucap Ari seperti dilansir melalui situs motorplus.gridoto.com.

Enggak hanya itu, masalah juga kerap terjadi pada kaliper atau piston pendorong sistem kopling hidraulisnya.

Jika kualitas piston penarik kurang bagus menjadi rawan jebol. Kalau jebol, sudah pasti untuk memperbaikinya lebih repot dibandingkan kopling kabel yang sistem kerjanya lebih simpel.

Salah satu penyebab piston pendorong gampang jebol, adalah penggunaan per kopling kelewat keras.

Nah, itu dia untung rugi menggunakan kopling hidraulis aftermarket di motor bertransmisi manual.

Kalau sobat GridOto lebih pilih menggunakan jenis kopling mana? Hidraulis atau mekanis?